Gunung Semeru: Hujan Deras Picu Banjir Lahar Dingin Dahsyat!

Posted on

Hujan deras yang mengguyur kawasan Gunung Semeru, yang membatasi Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, pada Jumat (21/11) lalu, memicu terjadinya banjir lahar dingin. Peristiwa ini menjadi pengingat akan potensi bahaya yang selalu mengintai di sekitar gunung berapi aktif.

Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan bahwa banjir lahar dingin mulai terjadi sekitar pukul 14.42 WIB. Aliran material vulkanik ini terpantau mengarah ke Besuk Kobokan, wilayah Sumberwuluh, Kabupaten Lumajang.

Kabar ini pun dibenarkan oleh Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Jatim, Satriyo Nurseno. Ia menjelaskan bahwa banjir lahar dingin tersebut terekam memiliki ukuran getaran dengan akselerasi maksimum (amaks) mencapai 43 mm. “Benar, saat ini masih berlangsung. Amaks terakhir 43 mm, sekarang sudah turun ke 26 mm,” ungkap Satriyo saat dikonfirmasi pada hari kejadian. Penurunan angka amaks ini mengindikasikan adanya penurunan intensitas aliran lahar dingin.

Lebih lanjut, Satriyo menegaskan bahwa banjir lahar dingin ini bukan disebabkan oleh erupsi atau letusan Gunung Semeru. Melainkan, curah hujan yang sangat tinggi menjadi faktor utama penyebab meluapnya material vulkanik. “Itu hanya intensitas hujan di atas yang tinggi dan berakibat pada aliran serta naiknya debit aliran lahar dingin. Tidak ada letusan,” jelasnya. Dengan demikian, masyarakat diimbau untuk tidak panik dan tetap waspada terhadap potensi banjir lahar dingin susulan.

Pantauan kumparan di lapangan menunjukkan bahwa wilayah Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, saat kejadian diguyur hujan deras. Kondisi cuaca mendung merata hingga sore hari, yang semakin memperburuk potensi terjadinya banjir lahar dingin. Masyarakat di sekitar aliran sungai yang berhulu di Gunung Semeru diimbau untuk terus memantau perkembangan situasi dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *