Jumat (31/10) sore, wilayah Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang, Banten, dilanda guyuran hujan deras. Fenomena tak biasa pun menyertai, tepat pukul 17.00 WIB, kawasan Gading Serpong, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, mengalami hujan es selama sekitar lima menit. Butiran-butiran es berukuran kecil tampak berjatuhan sebelum akhirnya berganti dengan intensitas curah air hujan yang lebat.
Richard, seorang warga setempat, mengungkapkan keheranannya. “Tadi kirain batu, pas lihat tahunya es. Saya langsung minggir neduh, takut juga,” tuturnya. Ia menambahkan bahwa fenomena tersebut tidak berlangsung lama, segera disusul oleh curah hujan yang lebat.
Fenomena hujan es yang mengejutkan ini selaras dengan peringatan dari Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah II. Dalam siaran resminya, BMKG memantau adanya peningkatan potensi hujan di sebagian besar wilayah Provinsi Banten untuk beberapa hari ke depan. Kondisi ini dipicu oleh dinamika atmosfer kompleks pada skala global, regional, dan lokal yang secara signifikan berkontribusi terhadap pembentukan awan-awan hujan.
Secara regional, BMKG mengidentifikasi fenomena Dipole Mode Index (DMI) negatif yang berpotensi memicu peningkatan aktivitas konvektif di wilayah Indonesia bagian barat. Kondisi ini diperkuat oleh anomali Suhu Muka Laut (SST) yang lebih hangat dari biasanya, sehingga meningkatkan pasokan massa uap air ke atmosfer. Tidak hanya itu, terdeteksi pula adanya daerah pertemuan angin atau konfluensi di perairan barat Banten, yang semakin mengintensifkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang area tersebut.
“Sebagian besar wilayah Provinsi Banten diprakirakan mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat,” terang Hartanto, Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah II. Wilayah yang diantisipasi akan terdampak hujan lebat hingga sangat lebat ini mencakup Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang (bagian Utara dan Selatan), Kabupaten Serang (bagian Barat dan Selatan), Kabupaten Tangerang (bagian Selatan), serta Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan.
Oleh karena itu, BMKG secara tegas mengimbau masyarakat untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi.
Di wilayah Kota Tangerang, dampak hujan deras ini juga mengakibatkan sejumlah insiden pohon tumbang, seperti yang dicatat oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat. Insiden tersebut tersebar di beberapa lokasi vital, yakni Kecamatan Karawaci Bojong Jaya, Tanah Tinggi Kota Tangerang, dan Cimone Jaya.
Andia, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Tangerang, mengonfirmasi, “Ada beberapa titik pohon tumbang, yang saat ini tim tengah ke lokasi untuk melakukan penanganan.” Syukurlah, ia menambahkan bahwa hingga saat ini belum ada laporan mengenai korban jiwa maupun luka-luka akibat kejadian tersebut. Namun, ukuran pohon yang cukup besar menyebabkan gangguan signifikan pada arus lalu lintas, lantaran menutup sebagian akses jalan.
“Korban belum dilaporkan, tapi akses jalan memang tersendat,” jelas Andia, menegaskan komitmen pihaknya untuk segera mempercepat penanganan agar situasi kembali normal.



