IHSG 10.000 di 2026? Ini Saham Rekomendasi Analis!

Posted on

JAKARTA. Pasar saham Indonesia memasuki tahun 2026 dengan optimisme tinggi. Sejumlah perusahaan sekuritas telah merilis proyeksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk tahun tersebut, dengan mayoritas melihat potensi pertumbuhan signifikan pasca-momentum transisi politik di tahun 2025. Sentimen positif ini didukung oleh harapan pemulihan ekonomi dan penguatan fundamental emiten.

Salah satu yang paling optimis adalah JP Morgan Sekuritas. Riset terbaru mereka memproyeksikan IHSG berpotensi mencapai 9.100 pada skenario dasar. Bahkan, dalam skenario *bullish*, IHSG diperkirakan bisa menembus level 10.000.

Henry Wibowo, Head of Indonesia Research & Strategy JP Morgan Sekuritas, menjelaskan bahwa kombinasi peningkatan belanja pemerintah, perbaikan likuiditas, dan tren pelonggaran moneter akan menjadi katalis utama penggerak IHSG. Ia memprediksi Bank Indonesia masih memiliki ruang untuk menurunkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada tahun 2026, yang pada gilirannya akan memperkuat dorongan bagi konsumsi domestik.

Partisipasi investor ritel diperkirakan akan tetap tinggi pada semester pertama tahun 2026, sebelum mengalami moderasi di paruh kedua. Sementara itu, aliran dana dari investor institusi diyakini akan membaik, didorong oleh mandat investasi Danantara dan peningkatan porsi alokasi ekuitas BPJS Ketenagakerjaan.

Pandangan serupa juga diungkapkan oleh Mandiri Sekuritas. Kresna Hutabarat, Deputy Head of Equity Research Mandiri Sekuritas, meyakini bahwa momentum penguatan IHSG berpotensi berlanjut pada tahun 2026, terutama didorong oleh performa IDX30 yang berisi emiten dengan fundamental kuat. Mandiri Sekuritas memproyeksikan laba bersih emiten akan tumbuh sekitar 14% secara agregat pada tahun 2026, berbalik dari kontraksi yang diperkirakan terjadi pada tahun 2025.

Kondisi ini membuka peluang bagi emiten untuk kembali menebar dividen dengan imbal hasil yang lebih menarik, sehingga mampu menarik minat investor. Mandiri Sekuritas menargetkan IHSG berada di kisaran 9.050 untuk skenario dasar dan 9.350 untuk skenario *bullish*.

Phintraco Sekuritas juga memasang target tinggi untuk IHSG di tahun 2026. Dalam skenario konservatif, IHSG diprediksi mencapai 9.225. Sementara dalam skenario agresif, IHSG berpotensi menyentuh 9.883 dengan estimasi PER 13,65 kali.

Valdy Kurniawan, Head of Research and Education Phintraco Sekuritas, menyoroti kombinasi sentimen positif dari dalam dan luar negeri sebagai pendorong utama. Dari sisi global, potensi meredanya tensi perang tarif AS-China serta kemungkinan pemangkasan suku bunga lanjutan oleh The Fed menjadi katalis penting. China juga diperkirakan akan melanjutkan dukungan fiskal dan moneter yang akan menjaga stabilitas transaksi domestik negara tersebut.

Sementara itu, dari dalam negeri, fokus pemerintah dalam mendorong konsumsi, optimalisasi belanja negara, serta keberlanjutan kebijakan fiskal dan moneter diperkirakan akan menopang pertumbuhan ekonomi dan pasar saham.

CGS Sekuritas International memasang target IHSG di level 9.530 pada tahun 2026, dengan proyeksi PE sekitar 12,2 kali. Untuk saham pilihan tahun depan, CGS merekomendasikan sejumlah emiten besar seperti BBCA, BMRI, TLKM, MIKA, CMRY, MYOR, HMSP, GGRM, BIRD, dan WIIM. Dengan optimisme yang dibangun oleh proyeksi positif dari berbagai sekuritas, pasar modal Indonesia siap menyambut tahun 2026.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *