IHSG Cetak Rekor! Tembus 8.000, Investor Makin Cuan?

Posted on

JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencetak tonggak sejarah baru dengan berhasil menembus level psikologis 8.000 dalam perdagangan intraday. Pencapaian ini menandai sentimen positif yang kuat di pasar saham domestik.

Pada perdagangan Jumat (15/8), IHSG menunjukkan performa impresif, melambung 1,03% untuk mencapai level 8.012,63 pada pukul 10:28 WIB. Lonjakan signifikan ini turut mendongkrak nilai kapitalisasi pasar atau market cap IHSG menjadi Rp 14.503,29 triliun, sementara nilai transaksi harian sejak awal perdagangan sudah menembus angka Rp 18,80 triliun, mencerminkan aktivitas investor yang sangat dinamis.

IHSG Dibuka Naik ke 7.964, AKRA, INKP dan MEDC Top Gainers LQ45, Jumat (15/8)

Menurut Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, secara teknikal pergerakan IHSG terus berada dalam fase uptrend yang kuat. Hal ini karena indeks diperdagangkan pada area expanding diagonal, menunjukkan momentum kenaikan yang stabil dan terstruktur.

Dalam risetnya yang dirilis Jumat (15/8/2025), Nafan menjelaskan, “Berdasarkan indikator, Stochastics K_D dan RSI menunjukkan sinyal positif, sementara volume terus meningkat.” Indikator-indikator tersebut memperkuat pandangan akan berlanjutnya tren penguatan IHSG dalam waktu dekat.

Memasuki momentum HUT RI ke-80, pidato nota keuangan serta Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 yang pertama kali akan disampaikan oleh Prabowo Subianto sejak menjabat sebagai Presiden RI pada Jumat (15/8) menjadi salah satu katalis domestik utama yang sangat dinantikan oleh para pelaku pasar. Pidato ini krusial karena akan memaparkan asumsi makro dan berbagai program prioritas Presiden, termasuk inisiatif penting seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), Koperasi Desa Merah Putih, sekolah rakyat, hingga perbaikan infrastruktur.

Cermati Rekomendasi Teknikal Mirae Sekuritas Saham ADMR, PGEO & TOBA Jumat (15/8)

“Ini tentunya berpotensi memberikan market confidence yang bagus, sehingga para pelaku pasar dapat mengoptimalkan kinerja portofolio melalui berbagai penyesuaian yang dilakukan,” imbuh Nafan, menyoroti dampak positif dari transparansi dan arah kebijakan pemerintah terhadap kepercayaan investor di pasar saham.

Dari lanskap global, lanjut Nafan, peluang pemotongan suku bunga oleh The Fed secepatnya pada September 2025 kini semakin terbuka lebar. Antisipasi pasar semakin menguat menjelang minggu depan, ketika pernyataan Ketua The Fed, Jerome Powell, di Simposium Ekonomi Jackson Hole diharapkan akan memberikan sinyal lebih jelas mengenai arah kebijakan moneter AS dan potensi pemangkasan suku bunga.

Tren Penguatan IHSG Diproyeksi Berlanjut, Simak 5 Saham Pilihan untuk Jumat (15/8)

“Di sisi lain, pertemuan Presiden AS Donald Trump dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska diharapkan mampu meredam sentimen tensi geopolitik perang Rusia-Ukraina serta perang tarif AS-Rusia,” pungkasnya, menunjukkan bahwa meredanya ketegangan geopolitik juga menjadi faktor penting yang dapat menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif secara global.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *