JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan menunjukkan pergerakan terbatas pada awal perdagangan pekan ini, menyusul libur Hari Kemerdekaan. Para investor akan mencermati berbagai faktor yang memengaruhi kinerja pasar modal domestik.
Pada penutupan perdagangan Jumat lalu, IHSG tercatat melemah 0,41% atau turun 32,87 poin, mengakhiri sesi di level 7.898. Meskipun demikian, kinerja mingguan Indeks Harga Saham Gabungan tampak impresif dengan lonjakan 4,84%. Patut dicatat, sepanjang perdagangan Jumat tersebut, IHSG sempat menyentuh level psikologis 8.000, bahkan mencapai titik tertinggi di 8.017,06 sebelum akhirnya terkoreksi.
Menurut Oktavianus Audi, VP Equity Retail Kiwoom Sekuritas Indonesia, penguatan substansial IHSG pada pekan sebelumnya dipicu oleh beberapa katalis utama. Pertama, terjadi kenaikan signifikan pada saham-saham sektor teknologi. Kedua, adanya kesepakatan penundaan penerapan tarif dagang antara Tiongkok dan Amerika Serikat (AS) yang sempat diinisiasi oleh pemerintahan Trump, berlaku selama 90 hari. Terakhir, dan tak kalah penting, adalah arus masuk modal asing (capital inflow) yang masif, mencapai Rp 6,68 triliun di seluruh perdagangan, di mana saham-saham bank besar (bigbank) kembali menjadi target akumulasi. Hal ini diungkapkan Audi kepada Kontan pada Senin.
Di sisi lain, Praktisi Pasar Modal sekaligus Founder WH-Project, William Hartanto, menyoroti penyebab koreksi IHSG pada Jumat lalu. Menurutnya, pelemahan tersebut merupakan konsekuensi dari aksi ambil untung atau profit taking yang dilakukan investor. Ia memperkirakan bahwa potensi profit taking ini masih mungkin berlanjut di awal pekan, terutama setelah IHSG mencapai level tertinggi sepanjang masa (all-time high atau ATH). “Ini adalah dinamika yang wajar di pasar, di mana IHSG cenderung rawan koreksi setiap kali menyentuh ATH,” jelas William kepada Kontan pada Senin.
Untuk perdagangan Selasa, William Hartanto memproyeksikan IHSG akan bergerak dalam rentang 7.844 hingga 8.017. Sementara itu, Oktavianus Audi memiliki pandangan serupa, memperkirakan pergerakan IHSG yang cenderung mixed dengan kecenderungan pelemahan terbatas, berada dalam rentang support 7.840 dan resistance 8.000. Audi menambahkan bahwa perhatian pasar akan tertuju pada beberapa peristiwa penting, termasuk hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang dijadwalkan pada 20 Agustus, serta fluktuasi harga komoditas. Secara khusus, harga minyak sawit mentah (CPO) patut dicermati, mengingat kontraknya telah mencatatkan kenaikan mingguan sebesar 3,5%.
Rekomendasi Saham
Dalam pandangannya, Audi merekomendasikan trading buy untuk saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), dengan level support di Rp 9.550 per saham dan resistance di Rp 10.700 per saham. Rekomendasi serupa juga diberikan untuk saham PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), dengan support di Rp 1.650 per saham dan resistance di Rp 1.880 per saham.
Di sisi lain, William Hartanto merekomendasikan aksi beli untuk beberapa saham pilihan, di antaranya PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO), PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT), dan PT Elnusa Tbk (ELSA).
Berikut adalah rincian level support dan resistance untuk saham-saham rekomendasi William:
BBRI
Support: Rp 4.000 per saham
Resistance: Rp 4.230 per saham
SILO
Support: Rp 2.160 per saham
Resistance: Rp 2.350 per saham
BWPT
Support: Rp 116 per saham
Resistance: Rp 128 per saham
ELSA
Support: Rp 490 per saham
Resistance: Rp 515 per saham