Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan melanjutkan koreksi, menguji level support di kisaran 7.800-7.850 pada perdagangan Rabu, 27 Agustus 2024. Penutupan perdagangan Selasa, 26 Agustus 2024, mencatat pelemahan 0,27 persen, membawa IHSG ke level 7.905,76.
Analisis teknikal Phintraco Sekuritas menunjukkan indikator MACD mengalami Death Cross, disertai peningkatan volume jual dan indikator Stochastic RSI yang bergerak di area pivot. Kondisi ini, menurut Phintraco, mengindikasikan potensi berlanjutnya koreksi IHSG dalam jangka pendek menuju level support 7.800-7.850.
Sentimen negatif dari koreksi indeks bursa regional turut memengaruhi IHSG. Mayoritas indeks di bursa Asia mengalami pelemahan akibat ancaman Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, untuk memberlakukan tarif impor sebesar 200 persen jika China tidak menghentikan ekspor mineral tanah jarang ke AS. Ancaman lain datang dari potensi penerapan tarif terhadap negara-negara yang belum menghapus pajak digital dan peraturan terkait.
Lebih lanjut, Phintraco juga mencatat kekhawatiran investor terhadap pertemuan antara Presiden Korea Selatan dan AS. Pertemuan tersebut membahas kesepakatan perdagangan yang telah diumumkan bulan lalu, yang menetapkan tarif impor sebesar 15 persen atas ekspor Korea Selatan ke AS. Pelemahan indeks Futures di bursa Wall Street setelah Presiden Trump memberhentikan Gubernur The Fed, Lisa Cook, dari dewan bank sentral juga menambah tekanan negatif.
Saham-saham yang patut diperhatikan menurut Phintraco Sekuritas adalah AADI, RAJA, PGEO, TOBA, dan INDF.
Sementara itu, MNC Sekuritas memprediksi IHSG masih berpotensi menguat, meskipun potensi pelemahan tetap ada. Analisis teknikal MNC Sekuritas menempatkan IHSG pada bagian wave [v] dari wave 1 dari wave (3) pada label hitam. Hal ini menunjukkan potensi penguatan IHSG menuju 8.025-8.102, namun tetap perlu diwaspadai potensi koreksi jangka pendek ke rentang 7.815-7.831.
Rekomendasi saham dari MNC Sekuritas meliputi BMRI, BUKA, BUMI, dan GJTL.
Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca. Berita ini bukan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual produk investasi tertentu.