caristyle.co.id JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali pekan dengan kinerja yang kurang menggembirakan, berakhir di zona merah setelah sesi perdagangan yang fluktuatif.
Pada penutupan perdagangan Senin (13/10/2025), indeks acuan pasar saham Indonesia ini tercatat melemah signifikan sebesar 30,65 poin atau setara dengan 0,37%, mengakhiri hari di level 8.227,20. Data ini dihimpun langsung dari Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui sistem RTI, mencerminkan sentimen pasar yang cenderung bearish di awal pekan ini.
Pelemahan IHSG sebagian besar dipicu oleh tekanan jual yang melanda lima dari total sebelas indeks sektoral utama yang terdaftar di BEI.
IHSG Ditutup Menguat Tipis 8.259 di Sesi I, Simak Proyeksi pada Sesi II
Sektor keuangan menjadi penyumbang koreksi terbesar dengan penurunan mencapai 1,52%. Disusul kemudian oleh sektor properti dan real estate yang terkoreksi 1,47%, sektor infrastruktur dengan pelemahan 1,44%, sektor barang konsumer non primer yang turun 0,99%, dan sektor perindustrian yang mencatatkan penurunan 0,48%. Kontribusi negatif dari sektor-sektor dominan ini menunjukkan adanya rotasi atau kehati-hatian investor di area tertentu.
Meskipun demikian, tidak semua sektor bergerak negatif. Beberapa sektor justru menunjukkan ketahanan dan berhasil mencatatkan penguatan yang mampu menahan laju penurunan IHSG lebih dalam. Sektor transportasi memimpin penguatan dengan melonjak 2,58%. Diikuti oleh sektor energi yang naik 1,51%, sektor barang baku menguat 1,23%, dan sektor barang konsumer primer bertambah 0,94%. Sementara itu, sektor teknologi dan kesehatan juga berhasil mencatatkan penguatan tipis masing-masing sebesar 0,07%, menunjukkan adanya optimisme yang tersebar di segmen pasar lainnya.
Aktivitas perdagangan saham di BEI pada hari Senin ini terbilang cukup ramai, dengan total volume transaksi mencapai 42,27 miliar saham. Nilai transaksi keseluruhan juga fantastis, mencapai Rp 27,26 triliun, mengindikasikan partisipasi investor yang besar dalam pasar. Namun, sentimen negatif lebih dominan di antara saham-saham individu, tercermin dari 438 saham yang mengalami penurunan, berbanding 240 saham yang berhasil menguat, dan 126 saham lainnya yang stagnan.
Di antara saham-saham berkapitalisasi besar yang tergabung dalam indeks LQ45, beberapa nama mencatatkan penurunan signifikan dan menjadi top losers:
1. PT Indosat Tbk (ISAT) melemah 6,43% ke level Rp 1.820 per saham
2. PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) tertekan 4,93% ke level Rp 424 per saham
3. PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) terkoreksi 3,82% ke level Rp 7.550 per saham
IHSG Naik 0,02% ke 8.259 pada Sesi I Senin (13/10), AMRT, AMMN, MEDC Top Gainers LQ45
Di sisi lain, tidak sedikit pula saham-saham unggulan LQ45 yang berhasil unjuk gigi dan menjadi top gainers:
1. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) memimpin penguatan dengan lonjakan 7,73% ke harga Rp 2.090 per saham
2. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) menguat 3,02% menjadi Rp 1.535 per saham
3. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) naik 2,86% ke level Rp 2.160 per saham
ISAT Chart by TradingView