caristyle.co.id JAKARTA – Pasar modal Indonesia menunjukkan performa impresif hari ini, Kamis (28/8/2025). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menembus level psikologis 8.000, mengukir catatan perkasa di akhir sesi pertama perdagangan. Tepat pukul 12.00 WIB, IHSG tercatat menguat signifikan sebesar 66,951 poin atau 0,84%, mencapai posisi 8.003,127.
Pencapaian positif IHSG ini didorong oleh kinerja cemerlang hampir seluruh indeks sektoral. IDX Sektor Perindustrian menjadi penopang utama dengan lonjakan tajam sebesar 2,81% pada penutupan sesi pertama. Performa gemilang juga ditunjukkan oleh IDX Sektor Teknologi yang melesat 2,59%, diikuti IDX Sektor Kesehatan dengan kenaikan 1,65%, dan IDX Sektor Transportasi dan Logistik yang menguat 1,18%.
Beberapa sektor lainnya turut menyumbang penguatan, seperti IDX Sektor Energi yang naik 0,88%, IDX Sektor Barang Konsumen Primer serta IDX Sektor Properti & Real Estate yang sama-sama menguat 0,83%. Sementara itu, IDX Sektor Keuangan bertambah 0,64%, IDX Sektor Barang Baku naik 0,57%, dan IDX Sektor Barang Konsumen Non-Primer membukukan kenaikan tipis 0,04%.
Di tengah euforia penguatan, hanya IDX Sektor Infrastruktur yang tercatat bergerak berlawanan arah, melemah tipis 0,11% dan menjadi satu-satunya indeks sektoral yang berakhir di zona merah.
Aktivitas perdagangan di bursa saham juga menunjukkan dinamika yang tinggi. Total volume transaksi bursa siang ini mencapai 26,84 miliar saham, dengan nilai transaksi fantastis sebesar Rp 9,63 triliun. Mayoritas saham membukukan kenaikan, di mana 386 saham tercatat menguat, 266 saham melemah, dan 149 saham stagnan.
Dalam daftar saham unggulan LQ45, beberapa emiten tampil sebagai top gainers siang ini. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) memimpin penguatan dengan melonjak 6,05%, disusul oleh PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) yang naik 4,18%, serta PT Bank Jago Tbk (ARTO) dengan kenaikan 3,54%.
Namun, tidak semua saham mampu mempertahankan kinerja positif. Di sisi top losers LQ45, tercatat PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) mengalami penurunan 2,76%, diikuti oleh PT XL Axiata Tbk (EXCL) yang terkoreksi 1,81%, dan PT Indosat Tbk (ISAT) dengan pelemahan 1,44%.
