caristyle.co.id JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memperdalam penurunannya pada sesi pertama perdagangan hari Selasa (25 November 2025). Data dari RTI menunjukkan IHSG terkoreksi sebesar 0,75% atau 64,434 poin, mencapai level 8.505,820. Aktivitas pasar tercatat dengan 285 saham mengalami kenaikan, 352 saham mengalami penurunan, dan 170 saham stagnan.
Total volume perdagangan mencapai 33,19 miliar saham, dengan nilai transaksi mencapai Rp 16,7 triliun. Tekanan terhadap IHSG di sesi pagi terutama berasal dari enam indeks sektoral. Sektor dengan penurunan terdalam antara lain IDX-Property sebesar 2,48%, IDX-NonCyc sebesar 0,53%, dan IDX-Basic sebesar 0,36%.
Chandra Daya (CDIA) Beri Pinjaman US$ 140 Juta ke Perusahaan Afiliasi di Singapura
Berikut adalah daftar saham yang mengalami penurunan terbesar (top losers) di LQ45:
* PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) turun 3,24% menjadi Rp 3.580
* PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) turun 3,02% menjadi Rp 7.225
* PT Barito Pacific Tbk (BRPT) turun 2,29% menjadi Rp 3.420
IHSG Terseret Aksi Jual Mengawali Selasa (25/11), Berlawanan dengan Bursa Asia
Sementara itu, saham-saham yang berhasil mencatatkan kenaikan tertinggi (top gainers) di LQ45 adalah:
* PT Bumi Resources Tbk (BUMI) naik 8,26% menjadi Rp 236
* PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) naik 5,26% menjadi Rp 1.000
* PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) naik 4,27% menjadi Rp 1.220
Indeks Konsumen Menguat, Begini Prospek dan Rekomendasi Saham Sektor Konsumer
BUMI Chart by TradingView
Bergerak Mixed
Pasar saham di kawasan Asia-Pasifik menunjukkan pergerakan yang beragam pada hari Selasa (25 November 2025). Kondisi ini terjadi setelah Wall Street mencatat rebound pada saham-saham teknologi, terutama didorong oleh kenaikan saham Alphabet (induk perusahaan Google) dan ekspektasi terkait potensi pemangkasan suku bunga di Amerika Serikat.
Optimisme terhadap posisi Alphabet dalam persaingan di bidang kecerdasan buatan (AI) muncul setelah perusahaan mengumumkan model AI terbarunya, Gemini 3. Saham Alphabet ditutup dengan kenaikan signifikan sebesar 6,31% pada hari Senin. Saham-saham lain yang terkait dengan AI, seperti Broadcom dan Micron Technology, juga mengalami penguatan, melanjutkan rebound yang dimulai pada hari Jumat setelah kepala Federal Reserve New York membuka kemungkinan pemangkasan suku bunga pada bulan Desember.
Di Jepang, indeks acuan Nikkei 225 naik tipis sebesar 0,15%, sementara indeks Topix justru berbalik arah dan turun 0,1%.
Pendapatan Widodo Makmur Perkasa (WMPP) Melonjak 87,2% Hingga Kuartal III-2025
Saham-saham yang terkait dengan AI menjadi pemimpin penguatan (top gainers) di Nikkei 225. Advantest naik 4,8%, Lasertec naik 1,15%, dan Tokyo Electron, yang merupakan pemasok peralatan chip untuk pabrik Nvidia, meningkat sebesar 3,45%.
Di Korea Selatan, indeks Kospi menguat tipis 0,18%, sementara indeks Kosdaq berbalik turun 0,21%. Saham-saham unggulan seperti SK Hynix dan Samsung Electronics hanya mengalami kenaikan tipis masing-masing sebesar 0,1% dan 2,38%.
Pasar Australia juga menunjukkan pergerakan naik tipis, dengan ASX/S&P 200 bertambah 0,14% dalam perdagangan yang fluktuatif.
Di Hong Kong, Hang Seng Index naik 0,64% dan Hang Seng Tech melonjak 1,22%, sementara indeks utama di China daratan, CSI 300, melanjutkan penguatannya sebesar 1,26%. Sementara itu, di India, indeks Nifty 50 bergerak datar, sedangkan BSE Sensex naik tipis 0,13% di awal perdagangan.



