caristyle.co.id – Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, baru-baru ini membuat klaim mengejutkan yang berpotensi mengubah dinamika konflik Israel-Hamas. Melalui pernyataannya, Trump menyebut bahwa Israel dan Hamas telah menandatangani kesepakatan awal untuk fase pertama dari rencana perdamaian yang ia gagas.
Dalam unggahan di media sosial pribadinya, Trump merinci bahwa kedua belah pihak telah menyetujui langkah awal yang fundamental menuju perdamaian yang ia gambarkan sebagai “kuat, berkelanjutan, dan abadi”. Kesepakatan tahap pertama ini, menurut klaim Trump, mencakup pembebasan segera semua sandera serta penarikan pasukan Israel ke garis yang telah disepakati bersama. Ini adalah poin kunci yang menjadi sorotan utama dalam klaim tersebut.
Trump mengemukakan bahwa kesepakatan ini merupakan “hari besar” bukan hanya bagi Israel dan AS, tetapi juga bagi seluruh dunia Arab dan Muslim, menekankan bahwa semua pihak akan menerima perlakuan yang adil dalam proses menuju perdamaian tersebut. Ia juga tidak lupa menyampaikan apresiasinya kepada para mediator dari Qatar, Mesir, dan Turki yang disebut-sebut turut berperan penting dalam mewujudkan kesepakatan ini, menggambarkannya sebagai “peristiwa bersejarah dan belum pernah terjadi sebelumnya”.
Namun demikian, hingga saat ini klaim Donald Trump mengenai kesepakatan Israel-Hamas tersebut belum mendapatkan konfirmasi resmi, baik dari pemerintah Israel maupun dari pihak Hamas sendiri. Unggahan tersebut sontak menarik perhatian publik global, mengingat potensi besar untuk mengakhiri konflik panjang yang telah merundung kawasan Timur Tengah. Ketiadaan konfirmasi resmi ini menjadi penanda penting yang menyertai pengumuman Trump.
Jika klaim ini terbukti kebenarannya, kesepakatan awal tersebut akan menandai sebuah langkah krusial dan signifikan menuju penghentian kekerasan yang terus bergejolak di Gaza dan wilayah sekitarnya. Ini dapat menjadi awal baru bagi stabilitas dan harapan perdamaian di salah satu kawasan paling bergolak di dunia. (jpg)