caristyle.co.id, JAKARTA — Emiten pertambangan batu bara, PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG), secara aktif menjajaki berbagai opsi strategis, termasuk kemungkinan untuk melakukan pembelian kembali (buyback) saham. Langkah ini dinilai manajemen sebagai salah satu upaya efektif untuk meningkatkan nilai bagi para pemegang saham.
Presiden Direktur ITMG, Mulianto, menekankan komitmen perseroan untuk terus mengevaluasi inisiatif yang dapat mendatangkan keuntungan optimal bagi investor. “Perseroan akan selalu mempertimbangkan setiap aset atau inisiatif yang dapat disinergikan dengan Perseroan. Saat ini Perseroan sedang mengevaluasi berbagai inisiatif untuk meningkatkan nilai, termasuk kemungkinan buyback sebagai salah satu opsi yang akan dipertimbangkan jika dapat memberikan dampak positif bagi semua pihak,” ungkap Mulianto dalam kesempatan public expose live yang berlangsung pada Rabu (10/9/2025).
Selain potensi buyback saham, Mulianto juga menyoroti visi ITMG untuk berpartisipasi aktif dalam tren global elektrifikasi. Hal ini diwujudkan melalui rencana akuisisi berbagai critical mineral seperti nikel, bauksit, tembaga, dan emas. Mulianto menegaskan bahwa setiap aksi korporasi atau ekspansi akan dilakukan dengan pertimbangan selektif dan akan diumumkan kepada publik setelah adanya keputusan resmi.
Dari laporan kinerja keuangan, ITMG mencatatkan laba bersih sebesar US$90,97 juta atau setara Rp1,47 triliun pada semester I/2025. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 29,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Faktor utama di balik penyusutan laba ini adalah koreksi harga jual rata-rata batu bara yang melemah 19% menjadi US$78 per ton.
Meskipun demikian, posisi keuangan perseroan tetap menunjukkan soliditas yang kuat. Per 30 Juni 2025, kas dan setara kas ITMG tercatat melonjak menjadi US$1,04 miliar atau sekitar Rp12 triliun, yang merepresentasikan 44% dari total aset perusahaan. Kondisi kas yang melimpah ini menjadi fondasi kuat bagi strategi perseroan ke depan.
Baca Juga: Indo Tambangraya (ITMG) Kejar Target Produksi Batu Bara hingga 21,9 Juta Ton
Menjelang paruh kedua tahun 2025, Mulianto memastikan bahwa ITMG akan tetap berfokus pada bisnis inti di sektor pertambangan batu bara. Namun, seiring dengan itu, perseroan juga serius menyiapkan transformasi menuju energi yang lebih ramah lingkungan dan cerdas. “Kami mau memastikan bahwa kami melaksanakan transformasi atau transisi ke depan, ke arah energi yang lebih pintar dan lebih hijau,” tambah Mulianto.
Baca Juga: Tenaga Tambahan Indo Tambangraya (ITMG) Saat Harga Batu Bara Sulit Bangkit
Untuk mendukung strategi transformasi ini, ITMG berencana mengalokasikan belanja modal guna memperkuat kapasitas produksi. Selain itu, investasi juga akan diarahkan pada dua fokus utama: akuisisi critical mineral dan pengembangan energi terbarukan, termasuk proyek panel surya. Mengenai potensi ekspansi atau aksi korporasi besar hingga akhir tahun, Mulianto menyatakan, “Semuanya sedang dalam proses, apabila hal itu terjadi kita akan segera informasikan kepada publik.”
Prospek Semester II/2025: Optimisme di Tengah Tantangan
Direktur ITMG, Yulius Kurniawan Gozali, memproyeksikan bahwa prospek kinerja pada semester II/2025 akan lebih cerah. “Berita baiknya adalah di semester dua ini kita melihat harga batu bara akan cukup stabil, dan juga dari sisi produksi akan lebih tinggi. Sehingga dari sisi pendapatan kami memperkirakan bahwa pendapatan akan naik lebih tinggi dibandingkan dengan semester pertama,” jelas Yulius. Ia juga menambahkan bahwa efisiensi biaya akan menjadi prioritas utama, dengan perseroan mengkaji berbagai komponen untuk menekan pengeluaran demi mendukung kinerja hingga akhir tahun.
Dari perspektif finansial, Direktur ITMG Junius Prakarsa Darmawan menegaskan bahwa posisi kas perusahaan yang solid akan menjadi tulang punggung utama. “Jadi memang dari kas perusahaan ini kami juga mencoba melakukan pendanaan secara internal, terutama untuk memenuhi kebutuhan belanja modal. Karena memang kami melihat pengembangan atau produksi dari area pertambangan kami,” kata Junius. Ia melanjutkan, ITMG akan mengkonsentrasikan upaya pada pengembangan infrastruktur pendukung, seperti pelabuhan muat batu bara dan jalan angkut, yang krusial untuk mencapai target produksi yang telah ditetapkan.
Di lantai Bursa Efek Indonesia, pergerakan saham ITMG terpantau stagnan pada level Rp22.325 per lembar hingga pukul 11.04 WIB pada perdagangan Jumat (12/9/2025). Secara year to date, saham emiten batu bara ini tercatat telah mengalami koreksi sebesar 14,71%.
Indo Tambangraya Megah Tbk. – TradingView
______
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.