Ratusan penumpang kereta api jarak jauh yang seharusnya memulai perjalanan dari Stasiun Pasar Senen harus menghadapi kenyataan pahit berupa keterlambatan berjam-jam hingga Minggu (26/10) dini hari. Sejumlah kereta yang dijadwalkan berangkat pada pukul 23.00 WIB belum bisa bergerak dari stasiun hingga pukul 01.00 WIB, memicu kekecewaan di kalangan penumpang.
Situasi pelik ini terjadi akibat anjloknya KA Purwojaya jurusan Gambir–Cilacap di Stasiun Kedunggedeh, Kabupaten Bekasi, pada Sabtu (25/10) sekitar pukul 14.25 WIB. Insiden tersebut menyebabkan gangguan serius pada jalur kereta api tujuan Bandung dan lintas Purwakarta-Bandung, berdampak luas pada jadwal perjalanan kereta.
Pihak PT KAI menjelaskan bahwa hingga pukul 01.00 WIB, jalur belum sepenuhnya steril. Hal ini menyebabkan antrean panjang kereta di berbagai lokasi strategis: dua kereta tertahan di Bekasi, empat di Jatinegara, tiga di Pasar Senen, dan tiga di Gambir. Petugas KAI di Stasiun Gambir mengakui bahwa mereka belum bisa memberikan estimasi waktu keberangkatan yang pasti karena kondisi jalur yang belum optimal.
Menyikapi kondisi tersebut, KAI memberikan opsi bagi para penumpang untuk mengajukan refund tiket. Kebijakan ini berlaku bagi kereta yang telah mengalami keterlambatan minimal satu jam dari jadwal keberangkatan semestinya, sebagai bentuk kompensasi atas ketidaknyamanan yang dialami.
Hedi, salah seorang penumpang KA Progo tujuan Yogyakarta yang seharusnya berangkat pukul 23.00 WIB, membenarkan informasi mengenai refund tersebut. “Bisa di-refund minimal satu jam setelah jadwal keberangkatan,” ungkapnya, mengindikasikan adanya solusi bagi penumpang yang tidak dapat menunggu.
Selain opsi refund, KAI juga berupaya menyediakan alternatif transportasi. Sekitar pukul 03.00 WIB, perusahaan mulai mengangkut penumpang yang terdampak dengan bus. “Ini aku memilih naik bus, baru aja jalan,” tambah Hedi, menunjukkan bahwa sebagian penumpang memilih solusi alternatif ini demi melanjutkan perjalanan.
Kereta Anjlok di Bekasi
Anjloknya KA Purwojaya di Stasiun Kedunggedeh, Bekasi, pada Sabtu (25/10) pukul 14.25 WIB, merupakan pangkal dari segala gangguan perjalanan ini. Kejadian tersebut secara langsung menghambat kelancaran operasional kereta api di rute vital menuju Bandung dan lintas Purwakarta-Bandung.
Dampak langsung dari insiden ini terlihat pada keterlambatan sejumlah perjalanan. Hingga pukul 21.00 WIB, KA Parahyangan (142F) relasi Gambir–Bandung tiba di Stasiun Bandung jauh lebih lambat dari jadwal semestinya pukul 16.42 WIB, menambah panjang daftar penumpang yang harus menunggu.
Tidak hanya itu, keberangkatan KA Turangga (12) relasi Bandung–Surabaya Gubeng juga mengalami penundaan selama 18 menit. Penundaan ini terjadi karena kereta tersebut harus menunggu kedatangan rangkaian KA Parahyangan yang sudah terlambat, menciptakan efek domino pada jadwal keberangkatan kereta lainnya.
Saat ini, PT KAI terus melakukan penanganan intensif di lokasi anjloknya kereta untuk segera menormalkan kembali jalur yang terdampak. Upaya keras terus dilakukan guna memulihkan kelancaran lalu lintas kereta api dan meminimalkan dampak lebih lanjut bagi para pengguna jasa.



