Kericuhan Suporter di Yogya: Bus Persib Serempet Pendukung PSIM

Posted on

Kericuhan antar suporter sepak bola mewarnai laga PSIM Yogyakarta melawan Persib Bandung di Stadion Sultan Agung, Bantul, Minggu (24/8). Meskipun pertandingan telah usai, gesekan di luar stadion berujung pada kerusakan sejumlah kendaraan dan menimbulkan kekhawatiran. Polresta Yogyakarta pun mengungkap kronologi kejadian yang bermula dari sebuah insiden kecil.

Menurut Iptu Gandung Harjunadi, Ps Kasi Humas Polresta Yogyakarta, keributan berawal dari sebuah kecelakaan kecil di daerah Pingit. Sebuah bus yang mengangkut suporter Persib Bandung tanpa sengaja menyerempet seorang suporter PSIM. Korban segera dilarikan ke rumah sakit, dan pihak suporter Persib memberikan santunan sebesar Rp 2,5 juta sebagai bentuk perdamaian. “Kejadian ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan,” ujar Iptu Gandung.

Namun, kabar tersebut menyebar dengan cepat dan memicu reaksi dari suporter PSIM. Mereka mencari keberadaan suporter Persib, hingga akhirnya terjadi kericuhan di Tempat Parkir Khusus Ngabean. Ironisnya, bus yang berada di Ngabean bukanlah bus yang terlibat insiden di Pingit. “Reaksi atas kejadian di Pingit berimbas ke Ngabean,” jelas Iptu Gandung. Bus dan minibus yang rusak di Ngabean kemudian dievakuasi ke Markas Brimob Baciro. Lebih dari 190 suporter Persib telah dipulangkan ke Bandung pada pagi harinya.

Yang menarik perhatian adalah fakta bahwa kehadiran suporter Persib sebenarnya dilarang. Sebuah rapat pada 21 Agustus dan kesepakatan lanjutan pada 23 Agustus antara perwakilan suporter PSIM dan Persib telah memutuskan untuk tidak memberikan kuota tiket kepada suporter Persib. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan tempat duduk di Stadion Sultan Agung yang diprioritaskan untuk suporter tuan rumah.

Meskipun demikian, sejumlah suporter Persib tetap datang dan berhasil mencapai wilayah Bantul. Namun, mereka dicegah memasuki stadion oleh panitia dan diarahkan ke daerah pantai. Polresta Yogyakarta saat ini masih berkoordinasi dengan panitia penyelenggara terkait kericuhan tersebut dan hingga saat ini belum ada penangkapan yang dilakukan.

Kejadian ini menjadi catatan penting bagi penyelenggaraan pertandingan sepak bola ke depannya. Pentingnya manajemen keamanan dan penegakan aturan kehadiran suporter menjadi sorotan agar kejadian serupa tidak terulang kembali dan menjamin keamanan serta kenyamanan bagi semua pihak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *