Ketegangan memuncak di Jakarta Pusat pada Kamis malam (28/8), ketika massa yang terdiri dari pengemudi ojek online (ojol) dan warga sekitar membakar sebuah pos polisi di bawah Fly Over Senen. Kobaran api terlihat semakin membesar, menandakan amarah yang meluap.
Insiden pembakaran ini dipicu oleh peristiwa sebelumnya di Pejompongan, Jakarta Pusat, di mana seorang pengemudi ojol tertabrak mobil rantis polisi. Kejadian tersebut memicu kemarahan dan protes dari rekan-rekan korban dan warga sekitar yang turut bersimpati.
Hingga berita ini diturunkan, massa masih bertahan di sekitar Fly Over Senen. Situasi semakin memanas dengan kehadiran pasukan Brimob yang berupaya membubarkan massa menggunakan gas air mata. Namun, keberadaan massa yang cukup besar dan emosi yang meluap membuat upaya tersebut masih belum berhasil.
Insiden ini menjadi sorotan dan menimbulkan pertanyaan terkait penanganan konflik antara aparat keamanan dan warga sipil, khususnya pengemudi ojol. Peristiwa ini juga menunjukkan pentingnya upaya preventif untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang, termasuk peningkatan komunikasi dan pemahaman antara pihak kepolisian dan para pengemudi ojol.
