Sebuah kabar mengejutkan mengguncang Korea Selatan menyusul penangkapan Kim Keon-hee, mantan Ibu Negara Korsel. Ia kini menghadapi serangkaian tuduhan serius, termasuk keterlibatan dalam skema manipulasi saham, intervensi pemilu, dan suap. Dengan penahanan ini, Kim Keon-hee dan suaminya, mantan Presiden Yoon Suk-yeol, mencatat sejarah kelam sebagai pasangan mantan presidensial pertama yang ditahan secara bersamaan.
Surat perintah penangkapan untuk Kim Keon-hee dikeluarkan oleh Pengadilan Distrik Seoul pada Selasa (12/8) malam, seperti dikutip dari Yonhap, Rabu (13/8). Keputusan ini diambil karena adanya kekhawatiran besar bahwa Kim Keon-hee dapat menghilangkan barang bukti yang krusial. Dalam kasus ini, tim penasihat khusus yang dipimpin oleh Min Joong-ki secara resmi menuduh Kim Keon-hee melanggar Undang-Undang Pasar Modal, Undang-Undang Dana Politik, dan Undang-Undang tentang penerimaan suap untuk mediasi.
Dalam sidang penentuan penangkapan yang alot, jaksa penuntut khusus dengan tegas menekankan risiko Kim Keon-hee menghilangkan barang bukti. Namun, tim pengacara membela klien mereka, berargumen bahwa Kim Keon-hee telah bekerja sama sepenuhnya dalam proses pemeriksaan sebelumnya dan sedang dalam kondisi kesehatan yang buruk, sebuah faktor yang mereka harap dapat meringankan keputusan pengadilan.
Berbagai tuduhan serius menimpa Kim Keon-hee. Salah satu tuduhan utama adalah keterlibatannya dalam skema manipulasi harga saham yang menyasar Deutsch Motors, sebuah dealer BMW terkemuka di Korea Selatan, yang berlangsung antara tahun 2009 hingga 2012. Selain itu, ia juga dituduh ikut campur dalam nominasi kandidat untuk pemilihan sela parlemen tahun 2022 dan pemilihan umum 2022, menunjukkan dugaan penyalahgunaan pengaruh politik.
Tidak hanya itu, Kim Keon-hee juga dituduh menerima hadiah mewah dari Gereja Unifikasi, yang diduga disalurkan melalui seorang dukun, sebagai imbalan atas bantuan bisnis tertentu. Secara keseluruhan, terdapat 16 tuduhan pidana terhadap Kim Keon-hee, termasuk kecurigaan bahwa titik akhir proyek jalan tol diubah secara mencurigakan menjadi lokasi kepemilikan tanah keluarganya di Yangpyeong, serta tuduhan bahwa keluarganya menerima perlakuan istimewa dalam proyek pembangunan apartemen di Korea Selatan.
Saat menjalani pemeriksaan oleh tim penasihat khusus pada Rabu (6/8) lalu, Kim Keon-hee sempat meminta maaf karena telah menimbulkan kekhawatiran di masyarakat, menyebut dirinya ‘bukan siapa-siapa’. Meskipun demikian, selama pemeriksaan intensif tersebut, Kim Keon-hee dilaporkan membantah seluruh tuduhan yang dialamatkan kepadanya.
Pasca-penangkapan, Kim Keon-hee segera dipindahkan ke Pusat Penahanan Seoul Nambu. Di fasilitas tersebut, ia akan menjalani serangkaian pemeriksaan awal standar layaknya tahanan lainnya, termasuk pemeriksaan fisik dan pengambilan foto dengan seragam tahanan berwarna khaki yang khas.
Di Pusat Penahanan Seoul Nambu, Kim Keon-hee akan ditempatkan di sel isolasi berukuran sekitar 6 hingga 10 meter persegi. Fasilitas di dalamnya terbatas, hanya mencakup loker, meja lipat, televisi, dan toilet. Ia akan tidur di kasur di lantai, karena tidak ada tempat tidur yang disediakan di sel isolasi.
Meskipun demikian, ada beberapa perbedaan yang mungkin ia terima dibandingkan tahanan lain. Jika ditempatkan di sel yang lebih besar, Kim Keon-hee akan menerima fasilitas yang lebih memadai, seperti wastafel. Ia juga dilaporkan memiliki jam mandi dan olahraga yang berbeda dengan jadwal tahanan pada umumnya. Untuk urusan makanan, Kim Keon-hee akan menerima hidangan yang sama dengan tahanan lain; sarapannya hari ini di pusat penahanan meliputi roti, selai stroberi, susu, sosis, dan salad.