
caristyle.co.id JAKARTA. Pemerintah Republik Indonesia mengambil langkah signifikan dengan memutuskan untuk membangun gedung baru bagi Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Keputusan ini diungkap oleh Menteri Koperasi dan UKM, Ferry Julianto, menyusul banyaknya laporan dari berbagai desa yang menyatakan ketidakmampuan mereka dalam menyediakan aset yang layak untuk dijadikan gerai koperasi.
Pada awalnya, pemerintah sebenarnya mendorong desa-desa untuk memaksimalkan pemanfaatan aset yang sudah ada. Namun, realitas di lapangan menunjukkan bahwa banyak desa tidak memiliki bangunan yang memenuhi standar minimal yang diperlukan untuk operasional koperasi yang efektif. Menyikapi kondisi ini, Presiden akhirnya memutuskan bahwa pembangunan fisik Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih harus dilaksanakan dengan standar yang seragam di seluruh Indonesia, seperti yang disampaikan oleh Ferry usai Rapat Kerja Bersama Komisi VI DPR RI pada Selasa, 18 November 2025.
Ferry menjelaskan, Koperasi Desa Merah Putih dirancang sebagai pusat layanan terpadu yang modern. Fasilitas yang akan disediakan mencakup klinik desa, apotek desa, gerai sembako, hingga gudang penyimpanan. Standardisasi fasilitas ini krusial untuk memastikan masyarakat desa dapat memperoleh kebutuhan pokok dengan harga yang lebih terjangkau, sekaligus meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan ekonomi lokal.
Lebih dari itu, gerai-gerai ini juga akan berfungsi sebagai outlet mandiri yang mampu memproduksi atau menyerap hasil panen masyarakat sesuai dengan potensi unik masing-masing desa. Untuk mendukung kelancaran distribusi dan mobilitas barang, baik dari desa ke luar maupun sebaliknya, pemerintah juga berkomitmen untuk menyiapkan armada kendaraan operasional. Ini diharapkan dapat mengatasi hambatan logistik dan mempercepat perputaran ekonomi di tingkat pedesaan.
Pelaksanaan proyek pembangunan gedung koperasi skala nasional ini dipercayakan kepada PT Agrinas Pangan Nusantara (Persero). Pemerintah menargetkan pembangunan sebanyak 80.000 gerai ini dapat rampung pada April tahun depan, menunjukkan komitmen kuat terhadap percepatan pembangunan infrastruktur ekonomi di pedesaan.
Direktur PT Agrinas Pangan Nusantara (Persero), Joao Angelo De Saosa Mota, mengonfirmasi bahwa pembangunan telah berjalan. Untuk setiap gedung koperasi desa, perusahaan mengalokasikan anggaran sekitar Rp 1,65 miliar, atau lebih tepatnya Rp 1,6 miliar, yang setara dengan sekitar Rp 2,9 juta per meter persegi untuk seluruh wilayah Indonesia. Joao menegaskan, pendekatan pembangunan secara seragam ini diambil untuk meminimalkan disparitas biaya antarwilayah, sekaligus menjamin kualitas yang konsisten.
Meskipun demikian, terdapat fleksibilitas dalam rencana ini. Beberapa daerah dengan kondisi lahan spesifik akan mendapatkan desain khusus yang disesuaikan. Pembangunan untuk desain khusus tersebut direncanakan pada tahap berikutnya, dengan target memulai konstruksi pada awal tahun depan, memastikan bahwa kebutuhan lokal juga dapat terakomodasi dengan baik.



