Letjen Kehormatan Prabowo: Profil Eks Kepsek TN Jadi Dewan Gerindra

Posted on

Pada Minggu (10/8), dalam upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer TNI yang diselenggarakan di Batujajar, Jawa Barat, Presiden Prabowo Subianto secara langsung menganugerahkan dan menyematkan pangkat jenderal kehormatan bintang 3, setara dengan Letnan Jenderal, kepada enam tokoh terkemuka. Pemberian penghargaan ini merupakan bentuk pengakuan atas dedikasi dan kontribusi luar biasa mereka bagi bangsa dan negara.

Keenam tokoh yang mendapatkan kehormatan prestisius tersebut adalah Letnan Jenderal TNI Kehormatan (Purnawirawan) Soehartono Soeratman, Marsekal Madya TNI Kehormatan (Purnawirawan) Bambang Eko Suharyanto, Letnan Jenderal TNI Kehormatan (Purnawirawan) Chairawan Kadarsyah Kadirussalam Nusyirwan, Letnan Jenderal TNI Kehormatan (Purnawirawan) Musa Bangun, Letnan Jenderal TNI Kehormatan (Purnawirawan) Glenny Kahirupan, dan Letnan Jenderal TNI Kehormatan (Purnawirawan) Tony SB Hoesodo.

Berikut profil mereka:

Soehartono Soeratman

Dikenal akrab sebagai Tono Soeratman, beliau lahir di Makassar pada 16 September 1952 dan merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1975. Karier militernya cemerlang di Korps Infanteri, khususnya di satuan elite Kopassus. Soehartono Soeratman pernah mengemban berbagai posisi strategis, termasuk Perwira Operasi Detasemen 81 Penanggulangan Teror, Komandan Batalyon 31 Grup 3, dan Komandan Grup 3 Kopassus.

Jejak rekamnya juga meliputi jabatan Danrem 164/Wira Dharma, Wakil Kepala Pusat Penerangan TNI, Asisten Intelijen, hingga Asisten Pengamanan Kepala Staf Angkatan Darat. Antara tahun 2008-2010, beliau memimpin Kodam VI/Tanjungpura, dan pada 2010 diangkat sebagai Asisten Operasi Panglima TNI.

Setelah purnawirawan dari dunia militer, Soehartono Soeratman menunjukkan dedikasi tinggi di panggung olahraga nasional. Ia berhasil menjabat sebagai Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat selama dua periode, yakni 2011-2015 dan 2015-2019. Menariknya, pada 14 Desember 2019, Prabowo Subianto menunjuk beliau sebagai Kepala SMA Taruna Nusantara di Magelang, sebuah posisi yang diembannya hingga tahun 2024 sebelum digantikan oleh Mayjen M. Imam Gogor.

Bambang Eko Suharyanto

Bambang Eko Suharyanto saat ini menjabat sebagai Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg), sebuah posisi yang didukung oleh latar belakang militer yang kuat. Pria kelahiran Jember, 1 Oktober 1961 ini, mengawali karier militernya setelah lulus dari Sekolah Perwira Militer Wajib (Sepamilwa) pada tahun 1987.

Dedikasinya terhadap pendidikan terlihat dari beragam kursus dan pelatihan yang diikutinya baik di dalam maupun luar negeri. Pendidikan yang ditempuh antara lain Sekkau (1996), Law Operation Course di Amerika (1999), Seskoau (2002), Legal Adviser Course di Australia (2003), Ilomo Course di Amerika (2004), Air Law Course di Belanda (2005), dan International Law Development Programs di Amerika (2006). Ia juga mengikuti Susopsgab IV (2007), Operation Law Course For Senior Officer di Hawaii (2007), hingga Sesko TNI (2010).

Dalam perjalanan karier militernya, Bambang Eko Suharyanto dipercaya memegang sejumlah posisi strategis, khususnya di bidang hukum dan perencanaan pertahanan. Ini termasuk Kasi Kumniter Subdisiplin Kumdira Dinas Hukum TNI AU, Kepala Hukum Komando Operasi Udara II, dan Tenaga Fungsional Golongan IV di Direktorat Jenderal Perencanaan Pertahanan Kemhan. Ia juga menjabat Kepala Bagian Hatkum, Kepala Bagian Pelayanan Hukum Biro Hukum Setjen Kemhan, hingga bertugas di Direktorat Hukum Strategi Pertahanan Dit Kumstra Ditjen Strahan Kemhan.

Pada 10 Desember 2018, beliau dilantik oleh Menteri Pertahanan saat itu, Ryamizard Ryacudu, sebagai Staf Ahli Menteri Pertahanan Bidang Sosial. Jabatan tersebut diembannya hingga tahun 2024, sebelum akhirnya dipilih oleh Presiden Prabowo untuk menjabat sebagai Wamensesneg bersama Juri Adiantoro.

Chairawan Kadarsyah

Chairawan Kadarsyah, kelahiran 26 Desember 1956, merupakan alumni Akademi Militer (Akmil) tahun 1980 yang berkiprah di Korps Infanteri dan berdinas di Kopassus. Selama masa aktif militernya, Chairawan memegang sejumlah jabatan penting, di antaranya Komandan Grup 4/Sandi Yudha Kopassus, Danrem 011/Lilawangsa, Kepala Pos Wilayah NAD pada Badan Intelijen Negara, Kepala Dinas Jasmani Angkatan Darat, hingga Staf Khusus Panglima TNI.

Setelah purnatugas, Chairawan juga aktif terjun ke kancah politik. Beliau sempat menjabat sebagai Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra untuk periode 2015-2020. Selain itu, pada tahun 2019, Chairawan juga dipercaya untuk menduduki posisi Asisten Khusus IV Menteri Pertahanan, saat kementerian tersebut masih dipimpin oleh Prabowo Subianto.

Musa Bangun

Musa Bangun, pria kelahiran Karo pada tahun 1959, adalah lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1983 yang mengabdi di Korps Infanteri. Sepanjang karier militernya yang panjang, Musa menduduki serangkaian jabatan strategis yang signifikan. Posisi-posisi tersebut meliputi Danyonif Linud 328/Kostrad, Danrem 091/Aji Surya Natakesuma, dan Inspektur Kostrad.

Perjalanan kariernya juga membawa beliau menjadi Dirdok Kodiklatad, Danrem 131/Santiago, Pati Ahli Kasad Bidang Hukum, hingga Koordinator Staf Ahli Kepala Staf Angkatan Darat (Koorsahli Kasad). Setelah pensiun dari dinas militer, Musa Bangun memasuki dunia politik dan menduduki posisi Wakil Ketua Umum Partai Gerindra. Di samping keterlibatannya dalam politik, pada 10 Juni 2025, Musa juga kini menjabat sebagai Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen di PT Inalum.

Glenny Kahirupan

Glenny Kahirupan, kelahiran Manado pada 11 Februari 1949, memulai karier militernya dengan menempuh pendidikan di Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) dan lulus pada tahun 1970. Beliau seangkatan dengan tokoh-tokoh kenamaan seperti Susilo Bambang Yudhoyono, Prabowo Subianto, dan Ryamizard Ryacudu.

Selama berdinas militer, Glenny pernah menjadi pilot TNI AD, mengantongi sertifikat CPL (Commercial Pilot License) dan PPL (Private Pilot License). Pengalaman tempurnya meliputi operasi militer di Timor Timur, Aceh, Kalimantan Barat, dan Papua. Jabatan strategis yang pernah diembannya meliputi Wadanrem Timor Timur, Danrem 073/Makutaram, Asisten Atase Pertahanan di Filipina, Danden Intel Kostrad, hingga Assintel Divisi 1 Kostrad.

Lebih lanjut, Glenny juga pernah menjabat sebagai staf Teritorial Angkatan Darat dan staf intelijen di Badan Penegakan Keamanan dan Sistem Hukum Departemen Pertahanan Keamanan. Pada tahun 1999, beliau ditunjuk sebagai Penasihat Keamanan pada Satgas P3TT (Pelaksana Penentuan Pendapat di Timor Timur).

Pascapensiun dari militer, Glenny Kahirupan aktif berkiprah di dunia politik dengan bergabung ke Partai Gerindra. Beliau sempat mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur Sulawesi Utara pada Pilkada 2015, berpasangan dengan Maya Rumantir, namun belum berhasil memenangkan kontestasi tersebut. Pada Pilpres 2019, Glenny dipercaya masuk dalam struktur Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi sebagai Direktur Penggalangan. Belakangan ini, beliau juga dipercaya oleh Prabowo untuk masuk dalam struktur Dewan Pembina Partai Gerindra.

Tony SB Hoesodo

Informasi mengenai Tony SB Hoesodo cukup terbatas. Beliau tercatat sebagai Komisaris Independen PT Perusahaan Gas Negara (PGN). Selain itu, nama Tony juga sempat tercatat sebagai Direktur di PT Teknologi Militer Indonesia (PT TMI), sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang alat utama sistem senjata (alutsista) dan didirikan pada 14 Agustus 2020.

PT TMI sempat menjadi sorotan publik seiring mencuatnya dokumen Rancangan Peraturan Presiden (Raperpres) tentang Pemenuhan Kebutuhan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia Tahun 2020-2024. Berdasarkan dokumen Raperpres tersebut, disebutkan rencana modernisasi alutsista membutuhkan dana sebesar Rp 1.760 triliun dan berpotensi menggunakan skema utang asing. Namun, Kementerian Pertahanan kemudian membantah angka tersebut dan memastikan bahwa modernisasi alutsista tidak akan membebani keuangan negara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *