
caristyle.co.id – JAKARTA. Pasar kripto sempat mencatatkan reli signifikan sepanjang tahun 2025, namun akhirnya menutup tahun dengan koreksi tajam. Mengutip Coin Market Cap, kapitalisasi pasar kripto global sempat menyentuh rekor US$ 4,28 triliun pada Oktober 2025, tapi kini terkoreksi ke US$ 2,99 triliun.
Sementara harga Bitcoin kini diperdagangkan di kisaran US$ 89.000, setelah sebelumnya sempat menyentuh US$ 126.000 pada Oktober 2025.
Resna Raniadi, COO Upbit Indonesia menilai, Bitcoin masih relevan dan menarik untuk dicermati sebagai aset digital utama sekaligus barometer pasar kripto secara keseluruhan.
“Perannya sebagai penyimpan nilai digital (digital store of value), tingkat adopsi yang luas, serta likuiditas yang tinggi menjadikan Bitcoin tetap menjadi fokus utama investor,” kata Resna kepada Kontan, Jumat (26/12/2025).
TBS Energi Utama (TOBA) Buyback 825,74 Ribu Saham, Ini Rekomendasi Analis
Adapun untuk altcoin, Resna menyampaikan perhatian umumnya tertuju pada aset yang memiliki fundamental kuat, utilitas jelas, dan ekosistem yang aktif, seperti proyek yang berfokus pada smart contract, infrastruktur blockchain, serta solusi layer-2 dan Web3. Namun, investor perlu mencermati setiap aset secara selektif karena karakteristik risiko altcoin cenderung lebih tinggi dibandingkan Bitcoin.
Sementara Analyst Reku, Fahmi Almuttaqin menyoroti di tengah tekanan pasar secara keseluruhan, beberapa sektor kripto justru mencatat perkembangan fundamental yang solid. Fahmi menyoroti sektor Artificial Intelligence (AI), Real World Assets (RWAs), dan stablecoin sebagai area yang menunjukkan daya tahan dan potensi jangka menengah.
“Sepanjang 2025, sektor AI menambah lebih dari US$ 5 miliar kapitalisasi pasar,” ucap Fahmi.
Meski potensi pertumbuhannya besar, Fahmi menekankan bahwa kualitas eksekusi pengembang dan adopsi nyata pengguna akan menjadi faktor penentu utama. Sementara itu, sektor RWAs per 23 Desember 2025 telah menguasai sekitar 14% dari Total Value Locked (TVL) seluruh protokol terdesentralisasi, sebuah lonjakan signifikan dibandingkan awal Januari 2025 ketika sektor ini bahkan belum masuk jajaran 10 besar.
Kapitalisasi pasar stablecoin juga terus meningkat, mencapai US$313 miliar, naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan 2023 dan bertambah lebih dari US$100 miliar sejak awal 2025.
Terkait strategi investasi, Fahmi menilai fase pasar seperti saat ini memberikan ruang bagi investor dan trader untuk melakukan riset yang lebih mendalam. Proyek kripto dengan fundamental kuat, pendapatan nyata, tokenomics yang sehat, dan basis pengguna yang jelas berpotensi menawarkan peluang menarik ketika sentimen pasar kembali membaik.
“Bagi investor konservatif, alokasi pada aset kripto terbesar seperti Bitcoin dan Ethereum dengan strategi Dollar Cost Averaging (DCA) dapat membantu meminimalkan dampak volatilitas. Sementara itu, investor yang lebih agresif dapat mempertimbangkan proyek tahap awal, namun tetap harus mengelola risiko secara disiplin melalui diversifikasi dan pemantauan aktif,” terang Fahmi.
Harga Bitcoin Tertekan pada 2025, Bagaimana Prospeknya Tahun Depan?



