caristyle.co.id JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan Jumat (10/10/2025) dengan penguatan tipis 0,08%, mencapai level 8.257,86. Kinerja positif ini turut mengangkat performa mingguan IHSG yang tumbuh solid 1,72%.
Kenaikan IHSG pada penutupan pekan ini terjadi setelah sempat mengalami aksi profit taking. Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang, menjelaskan bahwa penguatan ini menandai rebound pasar. Ia menambahkan, sektor transportasi memimpin kenaikan dengan pembukuan tertinggi sebesar 3,04%, sementara sektor keuangan justru menjadi yang paling terpuruk dengan pelemahan 1,26%.
Di balik performa pasar saham Indonesia yang fluktuatif, beberapa sentimen turut mewarnai laju IHSG. Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, menyoroti rilis data cadangan devisa Indonesia dan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang cenderung melandai sepanjang pekan ini. Ini menunjukkan adanya tekanan tertentu pada sentimen investor dan ekonomi makro.
Secara lebih rinci, cadangan devisa Indonesia pada September 2025 tercatat turun menjadi US$ 148,7 miliar, dari US$ 150,7 miliar di Agustus 2025. Angka ini merupakan level terendah sejak Juli 2024, dipicu oleh pembayaran utang valuta asing pemerintah serta intervensi Bank Indonesia untuk stabilisasi nilai tukar rupiah. Sementara itu, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada September 2025 berada di level 115, menurun dari bulan sebelumnya yang 117,2, menjadikannya level terendah sejak Mei 2022.
Tidak hanya faktor domestik, komentar dari The Fed yang cenderung hawkish mengenai perkembangan ekonomi Amerika Serikat juga ikut memengaruhi pasar global dan persepsi investor. Sentimen ini menjadi perhatian utama mengingat dampaknya terhadap aliran modal dan kebijakan moneter global.
Melihat berbagai sentimen yang ada, Herditya Wicaksana memproyeksikan IHSG akan bergerak menguat terbatas pada pekan depan, dengan level support di 8.222 dan resistance di 8.272. Sementara itu, analisis teknikal dari Alrich Paskalis Tambolang menunjukkan sinyal positif. Indikator MACD membentuk histogram positif, Stochastic RSI bergerak mendekati area overbought, dan garis A/D mulai menunjukkan akumulasi. Konsolidasi IHSG di atas level 8.250 juga memperkuat potensi kenaikan.
Dengan demikian, Alrich memperkirakan bahwa IHSG berpotensi melanjutkan penguatan pada pekan mendatang, dengan target pengujian level support 8.200 dan resistance 8.300. Kedua analis sepakat bahwa meskipun ada tantangan, momentum pasar menunjukkan peluang untuk bergerak ke atas.
Untuk pekan depan, investor disarankan untuk mencermati sejumlah data penting. Dari dalam negeri, laporan foreign direct investment (FDI) kuartal III yang diperkirakan mencatatkan penurunan 6% secara tahunan (YoY), setelah sebelumnya turun 7% YoY di kuartal II, akan menjadi fokus. Di kancah global, data ekonomi yang patut dicermati antara lain neraca perdagangan dan inflasi Tiongkok bulan September 2025, tingkat pengangguran Inggris, serta ZEW Economic Sentiment dari Jerman. Selain itu, rilis data Indeks Harga Konsumen (CPI) dan Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat yang masing-masing dijadwalkan pada 15 dan 16 Oktober 2025 juga akan memberikan arah yang signifikan bagi pasar saham.