Merdeka Gold IPO: Boy Thohir & Winato Incar Rp4,88T, Prospeknya?

Posted on

caristyle.co.id, JAKARTA – Anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA), afiliasi taipan Garibaldi Thohir (Boy Thohir) dan Winato Kartono, yaitu PT Merdeka Gold Resources, bersiap memasuki bursa saham melalui penawaran umum perdana (initial public offering/IPO). Prospektus menunjukkan rencana penerbitan hingga 1,61 miliar saham dengan harga penawaran Rp1.800–Rp3.020 per lembar. Potensi dana yang akan terkumpul pun cukup signifikan, yakni berkisar antara Rp2,91 triliun hingga Rp4,88 triliun.

“Jumlah seluruh nilai penawaran umum perdana saham ini adalah sebanyak-banyaknya sebesar Rp4,88 triliun,” demikian pernyataan perusahaan dalam prospektusnya, Senin (8/9/2025).

Merdeka Gold, yang didirikan pada 2015 (dahulu bernama PT Pani Bersama Jaya), merupakan induk usaha grup pertambangan emas dan mineral. Upaya penghimpunan dana IPO ini bertujuan untuk mendukung operasional perusahaan, terutama Proyek Emas Pani. Proyek ini meliputi area konsesi yang luas, mencakup IUP-OP seluas 100 Ha milik anak usaha PT Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS) di Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, dan wilayah kontrak karya seluas 14.570 Ha milik PT Gorontalo Sejahtera Mining di Kabupaten Buol, Gorontalo, serta Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Sulawesi Utara. Lokasi Proyek Emas Pani strategis, berjarak sekitar 130 km dari Kota Gorontalo.

Pasca IPO, kepemilikan saham Merdeka Gold akan terbagi sebagai berikut: MDKA (62,01%), Boy Thohir (6,14%), Winato Kartono (9,18%), dan masyarakat (10,98%).

Merdeka Gold optimistis terhadap prospek industri emas. Prospektus menyebutkan keyakinan perusahaan terhadap tren kenaikan harga emas dan pertumbuhan permintaan yang didorong oleh investasi, terutama dari bank sentral sebagai pembeli utama emas dalam lima tahun ke depan.

Mengutip laporan Precious Metal Market Outlook – Gold Market Outlook dari CRU Consulting (Juni 2025), permintaan emas untuk fabrikasi diproyeksikan turun 13% dari 2.531 ton (2024) menjadi 21.212 ton (2029). Penurunan ini akan diimbangi oleh peningkatan pembelian dari bank sentral, yang diperkirakan melebihi 1.500 ton secara total pada periode 2025-2029. Sementara itu, pasokan emas diproyeksikan menghadapi tantangan struktural seperti penutupan tambang, penurunan kualitas bijih, dan rendahnya investasi pada kapasitas baru. CRU memperkirakan puncak produksi emas global akan tercapai pada 2026 (3.225 ton), sebelum menurun menjadi 2.999 ton pada 2029. Pasar sekunder emas juga menunjukkan pemulihan signifikan pada 2024, didorong kenaikan harga emas. CRU memproyeksikan harga emas akan terus meningkat hingga mencapai rata-rata US$ 3.729 per troy ounce pada 2029.

Meskipun prospek industri emas tampak menjanjikan, Merdeka Gold masih membukukan kerugian. Pada kuartal I/2025, rugi bersih mencapai US$9,21 juta, meningkat dari US$4,17 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Sepanjang 2024, kerugian bersih mencapai US$12,7 juta (meningkat dari US$6,83 juta pada 2023), dan pada 2022 kerugian bersih tercatat sebesar US$11,33 juta.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *