Jakarta, IDN Times – Polda Metro Jaya berhasil menemukan Eko Purnomo dan Bima Permana Putra, dua warga yang sebelumnya dilaporkan hilang pasca demonstrasi di Jakarta yang berujung kericuhan. Laporan kehilangan keduanya sebelumnya diunggah oleh KontraS di media sosial.
Berdasar informasi dari KontraS, Bima terakhir terlihat di sekitar Brimob Kwitang, sementara Eko di daerah Salemba, Jakarta. Namun, pencarian yang dilakukan oleh pihak kepolisian membuahkan hasil di lokasi yang jauh berbeda. Bima ditemukan berjualan mainan di Malang, Jawa Timur, sedangkan Eko bekerja sebagai nelayan di Sukamara, Kalimantan Tengah.
Kisah Bima di Malang: Mencari Kemandirian
Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, menjelaskan bahwa Bima, seorang staf maintenance di gudang penyimpanan ikan Penjaringan, Jakarta Utara, pergi ke Malang dengan tujuan untuk hidup mandiri. Pada Minggu (31/8/2025), Bima berpamitan kepada keluarganya hendak menuju Glodok, Jakarta Barat. Namun, keesokan harinya, ia justru berangkat ke Malang menggunakan sepeda motor.
Perjalanan Bima menuju Malang cukup unik. Di Tegal, Jawa Tengah, ia terpaksa menjual sepeda motor Aerox miliknya seharga Rp5 juta secara cash on delivery (COD) untuk melanjutkan perjalanan. Ia kemudian melanjutkan perjalanannya menggunakan kereta api. Sesampainya di Malang, Bima menginap di Hotel Java Boutique selama tiga hari, dari tanggal 3 hingga 5 September 2025, dan menghabiskan waktu berjualan mainan.
Tim pencarian Polda Metro Jaya berhasil menemukan Bima pada Rabu (17/9/2025). Setelah dilakukan pemeriksaan, pihak kepolisian memfasilitasi pertemuan Bima dengan keluarganya. “Beliau menyampaikan bahwa alasan kepergian meninggalkan rumah adalah karena beliau ingin hidup mandiri,” ungkap Wira di Polda Metro Jaya, Kamis (18/9/2025).
Eko di Kalimantan: Ponsel Mati dan Keinginan Mandiri
Sementara itu, Kombes Pol Roberto GM Pasaribu, Dirsiber Polda Metro Jaya, mengungkapkan bahwa Eko Purnomo memiliki alasan serupa dengan Bima dalam meninggalkan Jakarta. Ia juga ingin hidup mandiri dan mencari nafkah. Kepergian Eko ke Kalimantan Tengah untuk bekerja sebagai nelayan, menurut keterangannya, diperburuk oleh kondisi ponselnya yang mati sehingga ia tidak dapat menghubungi keluarganya untuk berpamitan.
Setelah ditemukan, Eko menyampaikan permintaan maaf atas kekhawatiran yang ditimbulkan kepada keluarganya dan teman-temannya karena tidak memberi kabar. “Pas itu kendalanya HP-nya sudah mati, jadi gak pamit,” ujar Eko di Polda Metro Jaya, Jumat (19/9/2025). “Saya ucapkan mohon maaf untuk ibu saya karena sudah membuatnya khawatir. Saya pergi tanpa memberi kabar dan untuk teman-teman saya,” tambahnya.
Tidak Terlibat Demonstrasi
Baik Eko maupun Bima menegaskan bahwa mereka tidak terlibat dalam aksi demonstrasi di Jakarta pada bulan Agustus lalu. Keduanya mengaku hanya menonton demonstrasi tersebut. Bima menambahkan permintaan maaf atas kegaduhan yang terjadi di media sosial terkait kabar kehilangannya. “Cuma nonton,” kata Eko. “Tidak, tidak (ikut demo),” ujar Bima. “Mohon maaf atas kegaduhan yang telah terjadi di sosial media selama ini dan saya dikabarkan hilang,” lanjut Bima.