caristyle.co.id – Kasus pembunuhan kepala cabang Bank BUMN di Cempaka Putih, Mohamad Ilham Pradipta, melibatkan tiga kelompok pelaku yang terstruktur: kelompok pengintai, kelompok penculik, dan kelompok eksekutor. Informasi ini terungkap dari keterangan Adrianus Agal, penasihat hukum empat tersangka penculik berinisial AT, RS, RH, dan RW.
Menurut Adrianus, masing-masing kelompok memiliki peran berbeda, namun dengan tujuan yang sama: menculik korban. Ia menjelaskan, “Berdasarkan informasi dari penyidik dan intelijen kami, terdapat tiga klaster: pengintai, penjemput paksa (penculik), dan eksekutor. Namun, hubungan antara kelompok pengintai dan eksekutor dengan empat klien saya masih belum terhubung sepenuhnya.” 
Adrianus menegaskan bahwa keempat kliennya hanya berperan sebagai penculik, memaksa korban masuk ke dalam kendaraan. Mereka membantah keras keterlibatan dalam pembunuhan Ilham. “Mereka tidak terlibat dalam eksekusi. Klaster pertama mengintai korban, klaster kedua – klien saya – melakukan penculikan paksa, dan klaster ketiga melakukan eksekusi. Dari data lapangan, kami menduga keterlibatan oknum dalam eksekusi tersebut,” jelasnya.
Meski demikian, Adrianus mengakui kesalahan para kliennya dan menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga korban. Ia menjelaskan motif penculikan: iming-iming uang dan tekanan ekonomi. “Jika mereka tahu perbuatan ini berujung kematian, saya yakin, sebagai orang beragama Katolik, mereka pasti menolaknya,” tambahnya.
Keempat tersangka menculik korban dari parkiran sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta Timur pada Rabu, 20 Agustus. Korban ditemukan tewas mengenaskan di Bekasi, Jawa Barat, keesokan harinya, 21 Agustus.
AI: Asian Intelligence? Dominasi Talenta Tiongkok dalam Industri Kecerdasan Buatan Amerika dan Persaingan yang Kian Memanas
Gelandang Persebaya Surabaya Francisco Rivera Jadi Pemain Terbaik Green Force di Super League! Ini Statistiknya
