caristyle.co.id JAKARTA. Prospek pemangkasan suku bunga acuan pada tahun ini diperkirakan akan menjadi angin segar bagi kinerja PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL). Penurunan suku bunga secara langsung akan meringankan beban bunga perseroan, berpotensi mendongkrak profitabilitas.
Harry Su, Managing Director Research & Digital Production Samuel Sekuritas Indonesia, menyoroti dampak positif dari tren suku bunga rendah yang sudah mulai terasa bagi MTEL. Menurutnya, hal ini jelas terlihat dari kontribusi biaya bunga terhadap pendapatan yang mencatatkan penurunan signifikan pada kuartal kedua tahun ini.
Data menunjukkan, rasio kontribusi biaya bunga terhadap pendapatan MTEL berhasil ditekan menjadi 11,5% pada kuartal II-2025, menyusut tajam dari 13,3% yang tercatat pada kuartal I-2025. Penurunan ini mengindikasikan efisiensi biaya pendanaan perusahaan.
Sejalan dengan efisiensi biaya bunga, laba bersih MTEL pada kuartal II-2025 mencapai Rp 568 miliar, melonjak 7,9% secara kuartalan (QoQ) dan 4,6% secara tahunan (YoY). Kenaikan profitabilitas ini, jelas Harry, tak lepas dari peran penurunan biaya pendanaan yang seiring dengan pemangkasan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) pada periode yang sama.
Dengan adanya proyeksi pemangkasan suku bunga lebih lanjut di masa mendatang, prospek peningkatan profitabilitas MTEL semakin cerah. Lingkungan suku bunga yang kondusif akan terus mendukung kinerja keuangan perseroan.
Meskipun demikian, Harry Su tetap mengingatkan investor untuk waspada terhadap potensi risiko “perang harga” (price war) dalam industri telekomunikasi. Menurutnya, kompetisi harga yang intens bisa membatasi alokasi belanja modal (capex) perusahaan untuk ekspansi menara dan peningkatan penetrasi.
Namun, optimisme Harry tidak surut. Ia memperkirakan pertumbuhan pendapatan MTEL yang sebelumnya cenderung datar akan mengalami pemulihan signifikan pada tahun 2026. Hal ini didorong oleh peningkatan daya beli masyarakat dan kenaikan rata-rata pendapatan per pelanggan (ARPU) perusahaan, yang pada gilirannya akan mengembalikan permintaan akan menara telekomunikasi dan infrastruktur serat optik.
Berdasarkan analisis tersebut, Harry Su merekomendasikan untuk beli saham MTEL dengan target harga sebesar Rp 780 per saham.