Nasdaq Anjlok! Jackson Hole Picu Panik di Saham Teknologi

Posted on

Pasar saham Wall Street menunjukkan performa beragam pada penutupan perdagangan Selasa, 19 Agustus 2025. Indeks teknologi Nasdaq dan S&P 500 mengalami penurunan signifikan, terutama dipicu oleh melemahnya saham-saham teknologi raksasa. Fokus utama para investor kini tertuju pada pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell di simposium Jackson Hole yang akan datang, yang diharapkan dapat memberikan petunjuk mengenai arah kebijakan suku bunga di masa mendatang.

Mengutip laporan Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average berhasil menguat tipis sebesar 10,45 poin, mengakhiri hari di level 44.922,27. Namun, kondisi berbeda dialami S&P 500 yang merosot 37,78 poin atau 0,59% menjadi 6.411,37, serta Nasdaq Composite yang anjlok lebih dalam hingga 314,82 poin atau 1,46% ke posisi 21.314,95.

Meskipun demikian, ada secercah harapan dari enam sektor di S&P 500 yang menunjukkan penguatan. Sektor real estat memimpin kenaikan dengan lonjakan 1,8%, didukung oleh data perumahan yang melampaui ekspektasi pasar. Kontras dengan penguatan tersebut, sektor teknologi dan layanan komunikasi justru mencatat penurunan signifikan, masing-masing lebih dari 1,9% dan 1,2%, mencerminkan tekanan jual yang kuat.

Pelemahan indeks Nasdaq tidak terlepas dari terkoreksinya saham-saham megacap yang sebelumnya mencatat reli impresif sepanjang tahun ini. Salah satu contoh paling mencolok adalah saham Nvidia yang anjlok 3,5%, menandai penurunan terbesarnya dalam hampir empat bulan terakhir.

Agenda krusial yang paling dinanti investor pekan ini adalah simposium tahunan Federal Reserve di Jackson Hole, Wyoming, yang dijadwalkan pada 21-23 Agustus. Dalam forum ini, setiap pernyataan dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell akan dianalisis secara mendalam untuk mendapatkan petunjuk mengenai prospek ekonomi dan arah kebijakan moneter bank sentral di masa mendatang. James Cox, Managing Partner di Harris Financial Group, mengamati sentimen pasar, menyatakan, “Sepertinya para pelaku pasar sedikit berhati-hati menjelang Jackson Hole, dengan kekhawatiran bahwa Powell mungkin akan mengambil sikap yang lebih hawkish daripada ekspektasi pasar saat ini.”

Selain itu, kekhawatiran mengenai potensi ‘gelembung’ pada saham-saham terkait kecerdasan buatan (AI) turut membebani sentimen. Hal ini mencuat setelah CEO OpenAI, Sam Altman, dalam wawancara dengan “The Verge” akhir pekan lalu, mengindikasikan bahwa sektor tersebut mungkin sedang berada dalam gelembung.

Steve Sosnick, Kepala Strategi di Interactive Brokers, mengamati adanya fenomena di mana sejumlah investor melakukan aksi ambil untung dari saham teknologi dan mengalihkan portofolio mereka ke sektor-sektor lain. Menurutnya, pergerakan ini memiliki dampak yang luas terhadap pasar karena bobot saham-saham teknologi tersebut sangat signifikan dalam komposisi indeks-indeks utama.

Fokus selanjutnya bagi investor adalah laporan laba perusahaan peritel besar seperti Lowe’s, Walmart, dan Target yang akan dirilis akhir pekan ini. Data-data ini sangat dinantikan untuk mendapatkan gambaran lebih jelas mengenai kesehatan dan daya beli konsumen Amerika. Peter Cardillo, Kepala Ekonom Pasar di Spartan Capital Securities, mengemukakan pandangannya bahwa “konsumen masih belum berbelanja dengan kecepatan penuh, mereka cenderung lebih berhati-hati.” Ia menambahkan bahwa konsumen “menunggu untuk melihat dampak penuh dari tarif terhadap penjualan musim liburan yang akan datang dalam beberapa bulan ke depan.”

Di tengah sentimen negatif, saham Intel justru berhasil melonjak sekitar 7%. Kenaikan ini terjadi setelah produsen cip terkemuka tersebut mengumumkan perolehan suntikan modal sebesar US$2 miliar dari raksasa investasi Jepang, SoftBank Group, memberikan dorongan positif yang kontras di pasar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *