Ngatiyana Dukung Program Poe Ibu Dedi Mulyadi: Apa Alasannya?

Posted on

CIMAHIWali Kota Cimahi Ngatiyana secara tegas menyatakan dukungannya terhadap inisiatif Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, yakni Gerakan Rereongan Sapoe Sarebu atau yang dikenal sebagai Poe Ibu. Ngatiyana menilai, program donasi sukarela ini memiliki potensi besar sebagai penunjang pembangunan daerah, khususnya dalam memberikan bantuan nyata bagi masyarakat dengan keterbatasan ekonomi.

Dalam pernyataannya di Cimahi pada Rabu (8/10/2025), Ngatiyana menekankan pentingnya keikhlasan dalam gerakan ini. “Betul, saya mendukung. Yang penting ikhlas, walaupun seribu tapi bermanfaat untuk kepentingan masyarakat. Saya menyetujui dan sangat mendukung program Bapak KDM tentang peduli seribu perak,” ujarnya. Dukungan ini mencerminkan keyakinannya bahwa kontribusi sekecil apa pun, jika dilakukan dengan tulus, dapat membawa dampak positif yang signifikan bagi kesejahteraan warga.

Ngatiyana tidak asing dengan konsep penggalangan dana berbasis komunitas. Ia mengenang pengalamannya saat menjabat sebagai Ketua RW 24 Cipageran di Cimahi, di mana ia pernah menginisiasi gerakan serupa bernama “peduli 500”. “Saya waktu Ketua RW 24 Cipageran pernah mengadakan yang namanya peduli 500 dimana itu secara ikhlas tidak dipaksa bagi mereka yang melaksanakan itu. Yang mana itu bermanfaat bagi masyarakat banyak,” kenangnya. Pengalaman tersebut memperkuat keyakinannya akan efektivitas dan kebermanfaatan gerakan donasi sukarela semacam Poe Ibu.

Meskipun demikian, Ngatiyana menyatakan bahwa rincian teknis pelaksanaan penggalangan iuran Poe Ibu di Cimahi masih akan difinalisasi. Sebagai langkah awal, ia berencana untuk memperkenalkan dan menerapkan gerakan ini secara khusus kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Cimahi. “Kami realisasikan khusus ke ASN dulu,” tuturnya. Ia menambahkan, jika masyarakat umum ingin berpartisipasi, hal tersebut dapat diinisiasi di tingkat RW masing-masing untuk kepentingan komunitas lokal.

Ngatiyana juga menegaskan bahwa gerakan peduli seribu perak ini akan bersifat sepenuhnya sukarela dan tidak akan dipaksakan. Mekanisme pengumpulan iuran tidak akan diterapkan secara kaku dengan penarikan harian. “Tidak harus dipaksa setiap hari, seikhlasnya. Tidak harus setiap hari, kalau bisa lebih bagus,” jelasnya. Ini menunjukkan komitmennya untuk memastikan bahwa partisipasi ASN maupun masyarakat dilandasi oleh kerelaan dan keikhlasan.

Sikap Ngatiyana ini menunjukkan kontras dengan respons Wali Kota Bandung Muhammad Farhan. Farhan mengaku belum menerima dan mengetahui detail Surat Edaran (SE) mengenai Gerakan Rereongan Sapoe Sarebu, meskipun SE tersebut telah disampaikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada 1 Oktober 2025. Farhan menekankan pentingnya akuntabilitas dan prosedur yang benar dalam pengumpulan dana dari masyarakat.

“Yang benar sesuai dengan standar itu akan dibuat oleh pemerintah provinsi,” ujar Farhan, seraya menyatakan keinginannya untuk mempelajari SE tersebut begitu sampai di mejanya. Ia berhati-hati, memastikan bahwa program yang dijalankan tidak menyalahi aturan atau membebani masyarakat. “Saya nunggu surat edaran dari beliau dulu secara tertulis,” paparnya, menunjukkan pendekatan yang lebih terukur dan berbasis regulasi.

Sebagai informasi, Gerakan Poe Ibu merupakan inisiatif yang mengajak seluruh elemen masyarakat di Jawa Barat, meliputi ASN, pelajar, serta pemerintah kabupaten dan kota, untuk secara sukarela menyisihkan seribu rupiah setiap hari. Dana yang terkumpul dari gerakan ini akan disalurkan melalui rekening khusus di Bank BJB, dengan format nama rekening “Rereongan Poe Ibu [Nama Instansi/Sekolah/Unsur Masyarakat]”.

Mekanisme pengumpulan, pengelolaan, penyaluran, pencatatan, dan pelaporan dana menjadi tanggung jawab penuh pengelola di tingkat setempat, menjamin transparansi dan akuntabilitas. Di lingkup provinsi, gerakan ini telah aktif berjalan di mana ASN Pemprov Jabar secara rutin menyisihkan seribu rupiah. Dana tersebut kemudian disimpan dan dimanfaatkan untuk menangani berbagai aduan masyarakat melalui Pos Aduan Bale Pananggeuhan di Gedung Sate, menunjukkan dampak positif yang telah terwujud dari solidaritas kecil ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *