Penumpang Teriak Bom di Lion Air Jadi Tersangka & Masuk Daftar Hitam

Posted on

Seorang penumpang Lion Air yang berteriak ada bom di dalam pesawat kini telah ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian. Pelaku, yang diidentifikasi berinisial HR (42 tahun) dengan alamat di Pematang Siantar, juga secara resmi dimasukkan ke dalam daftar hitam atau blacklist oleh manajemen perusahaan penerbangan tersebut.

Penetapan status tersangka ini diumumkan oleh Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Ronald Sipayung, di Jakarta pada Senin (4/8). HR disangkakan melanggar Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, sebuah langkah tegas untuk menjaga ketertiban dan keamanan transportasi udara.

Insiden bermula ketika HR sedang menempuh perjalanan dengan pesawat Lion Air dari Merauke menuju Kualanamu, Sumatra Utara, melalui penerbangan terkoneksi atau connecting flight. Saat pesawat masih berada di Jakarta dan mengalami penundaan keberangkatan (delay), HR mendapati respons yang kurang memuaskan dari awak kabin terkait barang bawaannya.

Kombes Ronald Sipayung menjelaskan bahwa emosi HR tersulut akibat hal tersebut, yang kemudian memicu dirinya melontarkan kalimat ancaman, termasuk perkataan “ada bom”, sebagaimana terekam dalam video yang viral di media sosial. Meski demikian, hasil pemeriksaan urine oleh kepolisian menunjukkan HR negatif dari zat berbahaya, dan ia juga dinyatakan tidak memiliki keterkaitan dengan sindikat terorisme mana pun.

Penumpang Lion Air yang Teriak Ada Bom Di-blacklist

Manajemen Lion Air Group menegaskan komitmennya dalam menciptakan transportasi publik yang aman dan nyaman dengan memutuskan untuk memasukkan penumpang berinisial HR ke dalam daftar hitam (blacklist) mereka. Keputusan ini, meskipun telah diambil, masih menunggu informasi lebih lanjut mengenai proses pidana yang akan dijatuhkan kepada pelaku.

Kuasa Hukum Lion Air, Yuridio Tirta, menyatakan di Tangerang pada Senin (4/8) bahwa tindakan HR sangat merugikan dan berdampak besar pada pelayanan terhadap pelanggan lain. Salah satu kekhawatiran terbesar adalah efek domino yang dapat ditimbulkan terhadap penerbangan-penerbangan berikutnya, yang tentu saja akan mengalami keterlambatan pula.

Yuridio menambahkan bahwa insiden teriakan bom tersebut menyebabkan penerbangan tertunda lebih dari tiga jam. Pesawat Boeing 737-9 dengan registrasi PK-LRH, yang mengangkut 184 penumpang, harus menjalani prosedur Return to Apron (RTA) atau kembali ke apron untuk pemeriksaan keamanan menyeluruh. Setelah dilakukan pemeriksaan, tidak ditemukan adanya benda mencurigakan atau berbahaya di dalam pesawat.

Untuk memastikan kelancaran perjalanan, Lion Air kemudian melanjutkan penerbangan dengan pesawat pengganti Boeing 737-900ER registrasi PK-LSW pada hari yang sama, meminimalkan dampak lebih lanjut bagi penumpang.

Sebelumnya, pada Sabtu (2/8), sebuah video viral di media sosial menunjukkan momen seorang penumpang berteriak “ada bom” di dalam penerbangan Lion Air JT-308 rute Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, menuju Bandara Kualanamu, Deli Serdang. Dalam video tersebut, yang juga menampilkan seorang laki-laki diduga pilot meminta maaf atas keterlambatan keberangkatan, situasi mendadak berubah tegang.

Salah satu penumpang terdengar berteriak, “Mau kau matikan aku, ya? Kau tahu saya siapa? Diam kau, diam kau masuk ke situ, tutup. Berani kau masukkan orang kayak gini, duduk sama aku. Ku kunyah biar tahu kau,” seperti dikutip dari akun TikTok Saut Koesnoe Boangmanalu. Dengan nada lebih tinggi, ia kemudian melanjutkan, “Yang merasa petugas, turun. Mau polisi, tentara turun. Ada bom.” Setelah itu, suaranya sedikit merendah seraya berkata, “Nggak nyaman turun. Ini punya kita pesawatnya, biar tahu kalian. Aku mau kencing. Pokoknya ada bom.”

Tak lama kemudian, penumpang lain dengan sigap meminta agar pelaku diamankan. “Diamankan saja Pak. Di sini, banyak anak-anak dan orang tua,” ujar salah seorang penumpang, menunjukkan kekhawatiran dan keinginan akan ketertiban. Laki-laki yang diduga pilot segera menenangkan penumpang lain, meminta mereka duduk dengan tenang, sembari berjanji akan memproses penumpang yang melontarkan ancaman tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *