caristyle.co.id – JAKARTA. Anak usaha PT PP Tbk (PTPP), PT PP Properti Tbk (PPRO), berhasil membukukan perbaikan signifikan dengan memangkas rugi bersihnya pada kuartal III-2025. Perusahaan properti ini menunjukkan tren positif dalam efisiensi operasional dan pengelolaan beban.
Mengutip laporan keuangan perusahaan yang dirilis di Bursa Efek Indonesia pada Rabu (22/20/2025), PPRO mencatatkan penurunan rugi bersih yang drastis, mencapai 94,85% secara tahunan atau year on year (YoY). Rugi bersih perusahaan terpangkas menjadi Rp 37,02 miliar sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2025, jauh lebih rendah dibandingkan rugi sebesar Rp 720,23 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Meskipun demikian, kinerja pendapatan usaha PPRO masih menghadapi tantangan. Pendapatan usaha tercatat turun 19,74% YoY, dari Rp 287,81 miliar menjadi Rp 230,97 miliar per kuartal III 2025. Penurunan pendapatan ini sejalan dengan turunnya beban pokok penjualan menjadi Rp 223,98 miliar per kuartal III 2025, dari Rp 256,37 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Akibatnya, laba kotor perusahaan turut menyusut 77,48% YoY menjadi Rp 7,08 miliar dari Rp 31,44 miliar.
Faktor kunci dalam pengurangan rugi bersih PPRO adalah keberhasilan perseroan menekan berbagai beban. Beban usaha turun tipis dari Rp 40 miliar menjadi Rp 39,45 miliar per September 2025. Namun, penurunan paling substansial terlihat pada beban keuangan yang terpangkas signifikan dari Rp 697 miliar menjadi Rp 141,41 miliar per September 2025, menunjukkan strategi restrukturisasi atau pengelolaan utang yang efektif.
Lebih lanjut, beban pajak penghasilan final juga mengalami penurunan dari Rp 14,88 miliar menjadi Rp 5,84 miliar per kuartal III 2025. Selain itu, PPRO mencatatkan pembalikan yang mengesankan pada pos penghasilan lain-lain, dari rugi sebesar Rp 3,69 miliar pada kuartal III 2024 menjadi penghasilan sebesar Rp 136,66 miliar di periode yang sama tahun ini, memberikan dorongan positif yang besar bagi laba bersih.
Perbaikan kinerja keuangan ini tercermin pada rugi per saham dasar PPRO yang menyusut menjadi Rp 0,63 per kuartal III 2025, jauh lebih baik dibandingkan rugi per saham dasar Rp 12,22 pada periode sebelumnya.
Dalam tinjauan terhadap posisi keuangan, per 30 September 2025, jumlah aset PPRO tercatat sebesar Rp 17,74 triliun, sedikit menurun dari Rp 18,24 triliun per 30 September 2024. Namun, perbaikan signifikan terlihat pada sisi liabilitas dan ekuitas.
Jumlah liabilitas perseroan mengalami penurunan drastis menjadi Rp 5,96 triliun di akhir September 2025, merosot tajam dari Rp 16,04 triliun di akhir Desember 2024. Sejalan dengan itu, jumlah ekuitas melonjak signifikan menjadi Rp 11,78 triliun di kuartal III 2025, meningkat dari Rp 2,19 triliun di akhir tahun 2024, menandakan penguatan struktur permodalan perusahaan. Sementara itu, kas dan setara kas akhir tahun PPRO tercatat sebesar Rp 47,10 miliar di akhir September 2025, turun dari Rp 64,73 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Hasil Putusan PKPU, PPRO Konversi Utang Rp9,63 Triliun ke Perpetual Loan
Pefindo Sematkan Peringkat idCCC untuk PP Properti (PPRO), Ini Alasannya