Dalam kunjungan kenegaraan ke Australia pada Rabu (12/11), Presiden Prabowo Subianto menampilkan sebuah pendekatan diplomasi yang unik dan hangat, menarik perhatian publik. Sebuah isyarat persahabatan yang tak lazim, rupanya Presiden Prabowo membawa hadiah spesial untuk anjing peliharaan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese. Detail mengenai inisiatif diplomasi yang menghangatkan hati ini diungkapkan oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Momen penyerahan hadiah ini terekam dalam sebuah video, memperlihatkan Presiden Prabowo dengan sebuah kotak di tangannya. Kotak tersebut ternyata berisi kado istimewa untuk Toto, anjing kesayangan PM Albanese. Ekspresi Perdana Menteri Albanese yang tampak sangat semringah saat menerima pemberian itu jelas menunjukkan apresiasi mendalam. Hadiah yang disiapkan dengan cermat tersebut berupa baju anjing berwarna paduan putih dan merah, dihiasi tulisan ‘TOTO‘ yang menonjol, serta dilengkapi dengan tali tuntun berwarna coklat yang serasi. Perdana Menteri Albanese terlihat memegang dan mengamati baju anjing tersebut sejenak, sebelum kemudian dengan hati-hati mengembalikannya ke dalam kotak dan membawanya.
Menurut Teddy Indra Wijaya, esensi diplomasi tidak selalu harus terwujud dalam perundingan formal, negosiasi yang alot, pertemuan bilateral tingkat tinggi, acara bisnis, atau forum-forum internasional yang megah. Ia menekankan bahwa hubungan antarnegara bisa terjalin melalui cara-cara yang lebih personal dan informal.
Dalam unggahannya pada Kamis (13/11), Teddy menyampaikan, “Bahkan, diplomasi pun bisa dijembatani oleh dua binatang peliharaan milik dua pemimpin negara.” Ia kemudian menunjuk pada Bobby Kertanegara, kucing kesayangan Presiden Prabowo di Indonesia, dan Toto, anjing peliharaan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese. Meskipun Bobby dan Toto secara fisik belum pernah bersua, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menegaskan bahwa kehadiran mereka telah melampaui batas sebagai representasi kedekatan dua pemimpin negara. Mereka menjadi simbol persahabatan yang kuat antara Indonesia dan Australia.
