Presiden Prabowo Subianto terbang ke Beijing, Tiongkok, hari ini, Selasa (2/9), memenuhi undangan Presiden Xi Jinping. Kunjungan ini untuk menghadiri parade militer memperingati 80 tahun berakhirnya Perang Dunia II. Keputusan mendadak ini diambil setelah permohonan khusus dari Pemerintah Tiongkok.
Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, menjelaskan bahwa Pemerintah Tiongkok sangat berharap Presiden Prabowo hadir, setidaknya untuk satu hari dalam acara tersebut. Awalnya, undangan tersebut direncanakan pada Minggu (31/8), namun Presiden Prabowo menundanya karena fokus pada situasi dalam negeri yang sempat memanas di beberapa wilayah.
“Beberapa hari belakangan, Pemerintah Tiongkok sangat memohon agar Bapak Prabowo menghadiri, paling tidak satu hari di acara,” ujar Prasetyo Hadi melalui siaran Youtube Sekretariat Presiden. Demi menjaga hubungan bilateral yang baik dengan Tiongkok, Presiden akhirnya memutuskan untuk berangkat malam ini.
Sebelum keberangkatannya, Presiden Prabowo telah cermat memantau situasi dalam negeri. Setelah mendapatkan laporan bahwa kondisi masyarakat berangsur pulih, beliau merasa dapat meninggalkan tugasnya untuk sementara waktu. “Beliau menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Indonesia, aparat baik polisi maupun TNI, dan jajaran pemerintahan,” tambah Prasetyo.
Sebelumnya, pada pekan pertama September 2025, Presiden Prabowo telah membatalkan rencana kunjungannya ke Beijing. Hal ini dikarenakan fokusnya pada situasi domestik yang mengalami ketegangan di beberapa daerah. “Dengan kerendahan hati dan memohon maaf kepada Pemerintah Tiongkok, beliau memutuskan belum dapat memenuhi undangan Presiden Xi,” jelas Prasetyo pada Sabtu (30/8) malam.
Presiden Prabowo dijadwalkan hanya berada di Tiongkok selama satu malam dan akan kembali ke Indonesia pada Rabu (2/9) malam. Kunjungan singkat ini, meski mendadak, menunjukkan komitmen Indonesia dalam menjaga hubungan diplomatik yang kuat dengan Tiongkok.