Presiden Prabowo Subianto kembali menyuarakan seruan penting kepada seluruh elemen masyarakat untuk senantiasa menghargai jasa-jasa para pemimpin terdahulu. Ia menyoroti bahwa nilai-nilai fundamental terkait penghormatan terhadap pendahulu ini terasa semakin luntur di era modern ini.
Dalam kesempatan peresmian Lotte Chemical Indonesia di Cilegon, Banten, pada Kamis (6/11), Prabowo dengan tegas mengingatkan, “Saya ingatkan generasi penerus, saya ingatkan masyarakat Indonesia, marilah kita pandai-pandai menghormati jasa-jasa semua tokoh, jasa-jasa semua pemimpin.” Ia melanjutkan dengan realistis, mengakui bahwa “Pemimpin itu manusia. Apakah pemimpin maha paripurna? Ya tidak.” Penekanan ini menggarisbawahi pentingnya melihat para pemimpin dengan kacamata yang seimbang.
Prabowo menambahkan bahwa setiap pemimpin tentu memiliki kekurangan. Namun, pada esensinya, ia mengajak agar setiap individu memiliki rasa keadilan yang mendalam, berjiwa jernih, serta senantiasa menghormati orang tua dan siapa pun yang telah berjasa bagi bangsa dan negara.
Lebih lanjut, Presiden Prabowo Subianto mengingatkan kembali tentang luhurnya budaya Indonesia yang mengedepankan sikap saling mendukung dan melengkapi. Ia menyoroti bahwa jika terdapat kekurangan, seharusnya ada upaya untuk saling mengisi dan mencari solusi bersama. Dalam khazanah istilah Jawa, filosofi ini dikenal dengan ungkapan mendalam: mikul dhuwur mendem jero, yang mengajarkan tentang menjunjung tinggi kebaikan dan memendam dalam-dalam kekurangan.
Atas dasar filosofi tersebut, Prabowo dengan lugas mengajak seluruh pihak untuk segera menghentikan kebiasaan hujat-menghujat terhadap pemimpin terdahulu. Baginya, budaya negatif semacam ini hanya akan menghambat kemajuan bangsa dan mengikis nilai persatuan.
“Tapi janganlah kita teruskan budaya hujat-menghujat, ejek mengejek,” tegasnya. Ia menutup pesannya dengan ajakan untuk bersama-sama fokus pada tindakan nyata, “kita harus kerja keras,” demi masa depan Indonesia yang lebih baik dan bermartabat.
