Pidato Presiden Prabowo Subianto di Sidang Umum PBB ke-70 di New York, Amerika Serikat, pada Selasa (23/9) lalu, disambut hangat oleh para pemimpin dunia. Usai menyampaikan pidatonya di hadapan para kepala negara dan delegasi internasional, beliau langsung dihampiri sejumlah pemimpin penting.
Di antara mereka yang terlihat menyapa dan mengucapkan selamat kepada Presiden Prabowo adalah Raja Yordania Abdullah II dan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva. Keduanya tampak mengapresiasi pesan-pesan kuat yang disampaikan dalam pidato tersebut.
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menyoroti sejumlah keberhasilan Indonesia, terutama dalam pencapaian swasembada beras. Lebih dari itu, beliau menekankan pentingnya persatuan dunia untuk mewujudkan perdamaian. “Kita harus bertindak sekarang. Kita harus memperjuangkan tatanan multilateral di mana perdamaian, kemakmuran, dan kemajuan bukan hak istimewa segelintir, melainkan hak semua,” tegas Presiden Prabowo. Beliau menambahkan, “Dengan PBB yang kuat, kita bisa membangun dunia di mana yang lemah tidak menderita karena kelemahannya, tetapi hidup dengan keadilan yang layak mereka terima.”
Pidato Presiden Prabowo juga menegaskan kembali komitmen Indonesia terhadap solusi dua negara untuk konflik Palestina. “Kita harus memiliki Palestina yang merdeka, tetapi kita juga harus mengakui dan menjamin keselamatan serta keamanan Israel. Hanya dengan itu kita bisa mendapatkan perdamaian sejati, perdamaian tanpa kebencian, perdamaian tanpa kecurigaan. Satu-satunya solusi adalah solusi dua negara,” tegasnya.
Menariknya, Presiden Prabowo menyampaikan pidato pada urutan ketiga setelah Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menyebut kehadiran Presiden Prabowo di forum multilateral tertinggi dunia ini sebagai momentum penting bagi Indonesia untuk menegaskan peran aktifnya di kancah internasional. (antara/jpnn)
