Ringkasan Berita:
- PSSI resmi menunjuk pelatih asal Inggris, John Herdman, sebagai kandidat kuat pelatih baru Timnas Indonesia.
- Berdasarkan data taktis, Herdman dikenal gemar menggunakan formasi tiga bek (terutama 3-4-3), sebuah sistem yang identik dengan kesuksesan era Shin Tae-yong (STY) namun dengan pendekatan yang dinilai lebih fleksibel menyesuaikan lawan.
caristyle.co.id Keputusan PSSI menunjuk pelatih asal Inggris, John Herdman sebagai kandidat kuat pelatih Timnas Indonesia mengisyaratkan adanya kerinduan pada sistem permainan solid ala Shin Tae-yong.
Setelah eksperimen formasi 4-3-3 Patrick Kluivert dinilai gagal total di kualifikasi Piala Dunia, PSSI kini beralih ke Herdman yang dikenal fleksibel, namun tetap setia pada skema tiga bek.
Skema tiga bek tersebut tidak lain bertujuan untuk membangun kembali lini pertahanan Indonesia yang sempat rapuh.
Melalui rapat Exco PSSI yang telah memenuhi kuorum dan dinyatakan sah, John Herdman resmi dipilih.
Meski demikian, Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali menegaskan keputusan tersebut belum final, karena masih ada proses negosiasi yang harus diselesaikan, dan disetujui oleh kedua belah pihak.

“Rapatnya sudah memenuhi kuorum dan rapat Exco sudah sah, namun belum final karena masih ada proses yang harus dinegosiasikan dan disetujui kedua belah pihak,” jelas Amali pada Jumat (19/12/2025).
PSSI berharap proses pemilihan pelatih baru dapat diselesaikan pada Desember ini atau paling lambat Januari mendatang.
Hal ini penting mengingat pelatih baru harus segera membangun skuad Timnas Indonesia untuk menghadapi FIFA Series 2026 yang akan digelar pada Maret mendatang.
“Kalau sudah nanti diumumkan oleh Ketua Umum,” tegas Amali menutup keterangannya.
PSSI Pilih John Herdman yang ‘Rasa STY’
Berdasarkan data dari transfermarkt, John Herdman dikenal sebagai pelatih yang menggemari formasi tiga bek sebagai pola permainan utamanya.
Formasi tiga bek merupakan formasi yang identik dengan gaya kepelatihan Shin Tae Yong (STY) saat masih menangani Timnas Indonesia.
Pemilihan Herdman bisa jadi menunjukkan bahwa PSSI masih merindukan gaya permainan ala STY, namun tetap menginginkan adanya angin segar dari sosok pelatih baru.
Setelah era STY berakhir, PSSI sempat menunjuk Patrick Kluivert yang dinilai gagal total dalam misi membawa Timnas Indonesia melaju ke Piala Dunia 2026.
Kluivert menerapkan gaya permainan terbuka dengan formasi 4-3-3 yang ternyata kurang cocok dengan karakteristik pemain Skuad Garuda.
Pola formasi 3 bek, terutama 3-4-3, sering digunakan oleh Herdman saat menukangi Tim Nasional Kanada.
Meski begitu, pelatih berusia 50 tahun tersebut tidak kaku dalam menerapkan satu pola permainan dan lebih fleksibel dibandingkan STY.
Herdman terkadang menggunakan variasi formasi berbeda seperti 4-4-2 atau 4-3-3 menyesuaikan dengan kondisi lawan dan ketersediaan pemainnya.
Namun ketika skuadnya lengkap, Herdman cenderung mengandalkan formasi 3-4-3 dengan mengandalkan dua gelandang jangkar yang bertugas menguasai lini tengah.
Di Timnas Kanada, Herdman memiliki pemain-pemain andalan di lini tengah seperti Stephen Eustaquio, Atiba Hutchinson, dan Mark Kaye.
Formasi Tiga Bek Lebih Sesuai dengan Timnas Indonesia
Pengalaman Herdman menangani Timnas Kanada diharapkan bisa menjadi nilai tambah dalam upaya membangun Timnas Indonesia yang lebih kompetitif di kancah internasional.
Formasi tiga bek diyakini lebih sesuai dengan karakteristik para pemain Timnas Indonesia yang lebih nyaman dengan sistem pertahanan berlapis.
PSSI juga mempertimbangkan keberhasilan Herdman yang pernah membawa Kanada lolos ke Piala Dunia 2022 sebagai salah satu alasan kuat pemilihannya.
Erick Thohir Disebut Sudah Dua Kali Temui Herdman
Ketum PSSI, Erick Thohir diklaim sudah menemui John Herdman sebanyak dua kali sebelum pelatih asal Inggris itu jadi kandidat kuat pelatih Timnas Indonesia.
Hal itu dibongkar media luar negeri Honduras, Once Noticias, sekaligus membuktikan Erick Thohir bukan tidak bergerak dalam upaya mendapatkan tanda tangan Herdman.
Perlu diketahui Honduras sebenarnya juga mengincar Herdman sebagai pelatih baru, tapi federasinya berjalan lambat.
Bahkan, media Honduras sendiri mengejek federasinya tidak berani menggelontorkan banyak dana untuk Herdman seperti yang dilakukan Indonesia.
Menurut Once Noticias, keberanian Indonesia juga terlihat dari tawaran gaji hingga ribuan dollar per-bulan untuk Herdman.
“Di Indonesia, mereka tidak main-main. Dua pertemuan dengan presiden federasi mereka sudah cukup untuk meyakinkan warga Inggris itu.” tulis Once Noticias.
“Dengan kontrak yang mencakup ribuan dolar per bulan , angka yang di Honduras tampaknya tidak mungkin tercapai atau setidaknya.” lanjutnya.
“FFH tidak berani mengajukannya tepat waktu,” ungkap Once Noticias.
Publik Tanah Air kini hanya tinggal menunggu, kapan waktu pengumuman Herdman sebagai pelatih Timnas Indonesia.
Endri Erawan selaku anggota Exco PSSI mengklaim pengumuman pelatih akan dilakukan secepatnya, antara akhir tahun atau awal tahun.
“Mudah-mudahan bulan ini atau paling lambat bulan depan pelatih baru akan diumumkan,” kata Endri.
Pengumuman ini juga penting untuk segera dilakukan, karena berpengaruh terhadap persiapan skuad Garuda.
Khususnya untuk melakoni FIFA Matchday pada Maret 2025, selain itu juga agenda lain di timnas U-23.
Seperti diketahui pelatih timnas senior dan U-23 akan menjadi satu paket, mengingat PSSI juga baru saja memecat Indra Sjafri menyusul kegagalan di SEA Games 2025.
Dapat dikatakan, Herdman akan memulai dari nol untuk membangun timnas, tetapi dengan komposisi pemain lebih berpengalaman.
Sementara itu, Herdman harus bekerja keras untuk bisa membangun timnas U-23 dengan komposisi pemain yang sudah ada.
(BolaSport.com/Superball.bolasport)
Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp



