Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, baru-baru ini mengumumkan terobosan penting bagi sistem pembayaran digital QRIS. Ia menyatakan bahwa QRIS akan segera dapat digunakan di Jepang dan China, menandai langkah signifikan dalam upaya perluasan jangkauan dan integrasi pembayaran lintas negara yang lebih luas.
Rincian lebih lanjut disampaikan oleh Perry Warjiyo terkait jadwal implementasi. QRIS diproyeksikan mulai beroperasi di Jepang pada pertengahan Agustus 2025, secara spesifik pada 18 Agustus 2025, tepat sehari setelah peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia. Sementara itu, untuk China, konektivitas QRIS ditargetkan rampung sebelum akhir tahun ini. Pengumuman ambisius ini disampaikan dalam acara Karya Kreatif Indonesia (KKI) di Senayan JCC pada Kamis (7/8).
Selain perluasan ke pasar Asia Timur, QRIS juga diarahkan untuk memfasilitasi transaksi digital bagi jemaah umrah dan haji. Bank Indonesia berencana mengintegrasikan QRIS dengan kartu Nusuk, sebuah platform layanan digital resmi dari Pemerintah Arab Saudi. Melalui integrasi ini, Perry Warjiyo optimistis bahwa jemaah dapat memanfaatkan QRIS sebagai opsi pembayaran yang praktis, bahkan melampaui kebutuhan dasar umrah.
Keberhasilan QRIS dalam mewujudkan integrasi pembayaran lintas negara sudah terbukti di kawasan ASEAN, di mana sistem ini telah terhubung secara lintas batas dengan Malaysia, Singapura, dan Thailand. Di tingkat domestik, pencapaian QRIS juga patut diapresiasi, dengan total lebih dari 57 juta pengguna QRIS. Mayoritas dari pengguna ini adalah para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), menegaskan peran vital QRIS dalam mendorong inklusi keuangan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
