caristyle.co.id JAKARTA. Di sisa empat bulan tahun 2025, meracik ulang portofolio investasi menjadi langkah krusial bagi setiap investor. Profil risiko masing-masing individu menjadi penentu utama strategi yang tepat. Analis komoditas dan Founder Traderindo.com, Wahyu Laksono, memberikan panduan strategi investasi yang disesuaikan dengan tiga profil risiko: konservatif, moderat, dan agresif.
Wahyu menekankan pentingnya penyesuaian portofolio investasi berdasarkan profil risiko dan tujuan finansial. Ia menjelaskan bahwa strategi yang cocok untuk investor konservatif belum tentu optimal untuk investor agresif. Berikut rekomendasi alokasi portofolio menurut Wahyu:
1. Investor Konservatif: Prioritaskan Keamanan Modal
Investor konservatif, yang memprioritaskan keamanan modal di atas potensi keuntungan tinggi, sebaiknya mengalokasikan portofolio mereka sebagai berikut: Obligasi atau reksadana pendapatan tetap (50-60%), emas atau aset safe haven lainnya (20-30%), dan saham blue chip atau reksadana saham (10-20%). Strategi ini meminimalkan risiko kerugian, menjaga keamanan investasi, meskipun dengan potensi keuntungan yang lebih rendah.
2. Investor Moderat: Keseimbangan Antara Pertumbuhan dan Keamanan
Investor moderat, yang menginginkan keseimbangan antara pertumbuhan modal dan keamanan investasi, dapat mengadopsi strategi alokasi berikut: Obligasi atau reksadana pendapatan tetap (30-40%), saham atau reksadana saham (40-50%), dan emas atau aset alternatif lainnya (10-20%). Strategi ini menawarkan potensi pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan profil konservatif, namun tetap memperhatikan aspek keamanan investasi.
3. Investor Agresif: Maksimalkan Potensi Keuntungan dengan Risiko Tinggi
Investor agresif, yang berani mengambil risiko tinggi untuk meraih potensi keuntungan maksimal dan memiliki horison investasi jangka panjang, dapat mempertimbangkan alokasi portofolio sebagai berikut: Saham atau reksadana saham (60-70%), termasuk saham di sektor berisiko tinggi atau pasar berkembang; aset alternatif seperti kripto (10-30%), dengan diversifikasi yang cermat; dan obligasi atau aset risiko rendah lainnya (5-10%). Meskipun berisiko, strategi ini berpotensi memberikan return yang signifikan.
Diversifikasi: Kunci Kesuksesan Investasi
Wahyu menegaskan kembali pentingnya diversifikasi sebagai kunci utama dalam strategi investasi. Jangan pernah menempatkan seluruh dana investasi pada satu jenis aset saja. Diversifikasi membantu mengurangi risiko dan meningkatkan peluang keuntungan jangka panjang. Sebelum mengambil keputusan investasi, lakukan riset mendalam dan konsultasikan dengan perencana keuangan profesional untuk mendapatkan panduan yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan finansial Anda.
Portofolio Pershing Square, Bill Ackman Fokus pada Tiga Saham Ini
Menjaga Kinerja Investasi, Investor Memburu Portofolio yang Lebih Aman