Rahasia Juara Dunia: Marc Marquez Ungkap Bantuan Alex di MotoGP 2025

Posted on

caristyle.co.id Pembalap Ducati, Marc Marquez, mengungkapkan adanya “kesepakatan” unik dengan adiknya, Alex Marquez, selama gelaran MotoGP 2025. Kesepakatan ini muncul di tengah persaingan sengit keduanya sepanjang musim.

Musim 2025 memang menjadi panggung pertarungan Marquez bersaudara. Meski begitu, Marc, sang “Alien”, berhasil mengungguli Alex yang membela Gresini Racing, sekaligus menyamai rekor tujuh gelar juara dunia milik Valentino Rossi.

Lebih dari sekadar gelar juara dunia, Marc Marquez mencatatkan dominasi yang luar biasa di kelas tertinggi. Dengan performa impresif bersama Ducati, ia bahkan mampu mengunci gelar juara di GP Jepang, jauh sebelum musim berakhir, menyisakan lima seri balapan.

Absennya Marc akibat cedera yang diderita di GP Indonesia tak menggoyahkan posisinya sebagai yang terbaik hingga balapan terakhir. Di sisi lain, Alex Marquez secara mengejutkan mampu menjelma menjadi rival terkuat sang kakak, meski menunggangi Ducati Desmosedici GP24.

Bahkan, juara dunia Moto2 2019 ini mampu mengalahkan rekan setim Marc, Francesco Bagnaia, yang performanya kian menurun di penghujung musim. Alex menutup musim dengan menduduki peringkat kedua klasemen akhir, mengumpulkan 467 poin, hanya terpaut 78 poin dari Marc.

Menariknya, benih persaingan ketat antara Marc dan Alex Marquez sudah terasa sejak awal MotoGP 2025, tepatnya di balapan pertama di Thailand. Marc, dengan pengalamannya, menyadari potensi rivalitas panas dengan sang adik setelah Alex memenangkan seri pembuka tersebut.

Untuk menghindari ketegangan, Marc dan Alex sepakat untuk menjaga persaingan tetap berada di lintasan dan tidak merambah ke ranah personal.

“Setelah balapan di Thailand, saya sudah tahu Alex akan sangat cepat sepanjang musim,” ungkap Marc, seperti dikutip dari BolaSport.com yang melansir Crash.net.

“Saat memacu motor dan mencari celah untuk menyalipnya, saya tidak ingin melakukan kesalahan sekecil apapun. Setelah sampai di rumah, saya katakan padanya, ‘Kita tidak bisa bersaing seperti ini.'”

“Saya bilang, ‘Kita bersaudara, kita harus saling menghormati. Ini balapan, hal-hal bisa terjadi, kita bisa menyalip pembalap lain dan kehilangan kendali. Kita bersaudara, dan esok adalah hari yang baru, setuju?’ Dia setuju, dan kami berjabat tangan,” imbuhnya.

Seiring waktu, kesepakatan ini justru memicu aksi saling mendukung, menumbuhkan motivasi, dan semangat untuk saling mengalahkan, namun tetap dalam koridor respek. Persaingan sehat pun tercipta, bahkan mereka tak jarang bertukar pikiran dan masukan sebelum bertarung di lintasan.

“Kami punya dua pilihan: bertarung dan menciptakan ketegangan antara saya dan Alex, atau menjadi lebih dekat dari sebelumnya,” kata Marc. “Kami berdua memilih untuk lebih dekat dari sebelumnya. Ini bukan sesuatu yang kami bicarakan, tapi lebih kepada perasaan.”

“Kami saling membantu, dia membantu saya dan saya membantunya. Tahun ini, kami melakukan sesuatu yang luar biasa dalam sejarah MotoGP,” pungkasnya.

Rekap Tes Moto2 dan Moto3 Jerez – Veda Ungguli Uriarte, Tunjukkan Pace Impresif dalam Simulasi Lomba Penuh

Politik di MotoGP Bisa Ciptakan Skenario Gila, Veteran Paddock Nyengir Bayangkan Duet Marquez dan Adik Rossi di Honda

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *