caristyle.co.id, JAKARTA — Bank Indonesia (BI) memprakirakan kinerja penjualan eceran di Indonesia akan menunjukkan peningkatan signifikan pada Juli 2025. Berdasarkan Survei Penjualan Eceran terbaru yang dilakukan bank sentral, pertumbuhan penjualan diproyeksikan mencapai 4,8% secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan Juli 2024. Ini menandakan optimisme terhadap geliat ekonomi di awal kuartal III tahun depan.
Prakiraan BI menyebutkan bahwa Indeks Penjualan Riil (IPR) pada Juli 2025 akan menyentuh level 222,5. Angka pertumbuhan sebesar 4,8% yoy tersebut jauh melampaui capaian Juni 2025 yang hanya tercatat 1,3% yoy, menunjukkan adanya akselerasi yang kuat. Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menjelaskan bahwa pendorong utama peningkatan ini bersumber dari beberapa kelompok komoditas penting. “Peningkatan tersebut terutama bersumber dari Kelompok Suku Cadang dan Aksesori, Makanan, Minuman, dan Tembakau, serta Bahan Bakar Kendaraan Bermotor,” ujar Ramdan dalam siaran pers pada Senin (11/8/2025).
Data yang dihimpun Bank Indonesia lebih lanjut merinci kontribusi kategori penjualan riil. Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau menjadi penyumbang terbesar dengan Indeks Penjualan Riil mencapai 313,9. Disusul oleh kelompok Suku Cadang dan Aksesori sebesar 135,5, dan Bahan Bakar Kendaraan Bermotor dengan indeks 114,2.
Meskipun diproyeksikan tumbuh kuat secara tahunan, Bank Indonesia juga memprakirakan penjualan eceran pada Juli 2025 akan mengalami kontraksi sebesar 4,0% secara bulanan (month-to-month/mtm). Penurunan ini dipengaruhi oleh berakhirnya periode libur panjang dan cuti bersama Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) serta libur sekolah. Akibatnya, terjadi penurunan penjualan pada Kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi serta Makanan, Minuman, dan Tembakau yang sebelumnya melonjak selama periode liburan.
: BI Laporkan Penjualan Eceran Juni 2025 Tumbuh Melambat 1,3%
Sebelumnya, pada Juni 2025, BI mencatat Indeks Penjualan Riil (IPR) berada di level 231,9, yang berarti tumbuh 1,3% yoy dibandingkan Juni 2024 yang berada di level 229. Kendati masih menunjukkan pertumbuhan positif secara tahunan, kinerja penjualan eceran pada Juni 2025 tersebut melambat jika dibandingkan dengan pertumbuhan Mei 2025 yang tercatat sebesar 1,9% yoy. Pada Mei 2025, IPR sempat mencapai level 232,4, meningkat dari Mei 2024 sebesar 228,1. “Pada Juni 2025, IPR tercatat sebesar 231,9 atau secara tahunan tumbuh sebesar 1,3% (yoy), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada Mei 2025 sebesar 1,9% (yoy),” terang Denny.
: BI Prediksi Penjualan Eceran Meningkat pada Juni 2025, Efek Libur Sekolah dan Iduladha
Selain proyeksi penjualan eceran, Bank Indonesia juga memberikan gambaran mengenai ekspektasi inflasi ke depan. Tekanan inflasi untuk tiga bulan mendatang, yaitu pada September 2025, diprakirakan akan menurun. Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) September 2025 yang berada di angka 134,7, lebih rendah dari periode sebelumnya yang 139,6. Namun, untuk enam bulan mendatang, tepatnya pada Desember 2025, tekanan inflasi justru diprakirakan meningkat. “Sementara itu, IEH Desember 2025 tercatat sebesar 163,4, lebih tinggi dibandingkan dengan periode sebelumnya sebesar 151,3,” pungkas Denny, memberikan proyeksi yang variatif terkait pergerakan harga.
: Laporan BI: Kinerja Penjualan Eceran Terkontraksi 1,3% pada Mei 2025