Rating idA+ dari Pefindo untuk Obligasi Bukit Makmur Mandiri Utama

Posted on

caristyle.co.id JAKARTA. Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) kembali menegaskan kepercayaan terhadap PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) dengan menetapkan peringkat idA+ untuk Obligasi III Tahun 2025 senilai maksimum Rp 1,4 triliun. Tak hanya itu, Pefindo juga secara konsisten mengukuhkan peringkat idA+ untuk perseroan, Obligasi I dan Obligasi II yang masih beredar, serta peringkat idA+(sy) untuk Sukuk Ijarah I yang juga masih beredar. Keseluruhan prospek peringkat korporasi ini diproyeksikan stabil, menandakan pandangan positif Pefindo terhadap kinerja dan fundamental BUMA.

Sebagai informasi, PT Bukit Makmur Mandiri Utama dikenal sebagai pemain utama dalam industri kontraktor tambang batubara. Perseroan menyediakan layanan komprehensif mulai dari pengupasan lapisan tanah penutup (overburden removal), pengambilan batubara (coal getting), hingga pengangkutan batubara (coal hauling). Selain itu, BUMA juga memiliki tambang antrasit dengan kadar ultra-tinggi dan saat ini beroperasi di tujuh lokasi tambang di Indonesia, empat di Australia, serta memiliki kepemilikan pada empat tambang antrasit di Amerika Serikat.

Peringkat stabil yang diberikan Pefindo ini mencerminkan sejumlah faktor kunci yang menopang kinerja BUMA. Perseroan dinilai memiliki posisi bisnis yang kuat, didukung oleh manajemen operasional yang solid serta fleksibilitas keuangan yang baik. Faktor-faktor ini menjadi fondasi utama yang memperkuat profil kredit BUMA di tengah dinamika pasar.

Meskipun demikian, Pefindo juga menyoroti beberapa pembatas yang perlu diperhatikan. Peringkat BUMA masih dibatasi oleh struktur permodalan yang moderat. Selain itu, perseroan juga memiliki paparan terhadap fluktuasi harga komoditas global, yang dapat memengaruhi profitabilitas, serta menghadapi risiko lingkungan yang inheren dalam industri pertambangan.

Analis Pefindo, Kresna Wiryawan dan Adib Yasa, dalam keterangannya pada Kamis (25/9/2025), menjelaskan potensi kenaikan peringkat. Mereka menyebutkan, peringkat BUMA dapat dinaikkan apabila perseroan berhasil memperbesar skala usaha secara signifikan melalui strategi diversifikasi bisnis yang efektif, sembari memperbaiki struktur permodalan secara berkelanjutan. Langkah-langkah ini diyakini akan memperkuat fundamental perusahaan dalam jangka panjang.

Sebaliknya, Pefindo juga menggarisbawahi beberapa risiko yang dapat memicu penurunan peringkat. Peringkat BUMA dapat diturunkan jika perseroan mengambil utang eksternal dalam jumlah besar di luar proyeksi tanpa diimbangi oleh peningkatan pendapatan dan EBITDA yang substansial. Situasi tersebut dikhawatirkan dapat memperburuk profil keuangan perusahaan secara berkelanjutan. Selain itu, penurunan signifikan volume produksi dari pelanggan utama dalam jangka waktu panjang juga menjadi faktor risiko yang dapat berdampak negatif pada peringkat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *