Ratu Maxima & OJK Bersatu: Financial Health Masyarakat Indonesia Meningkat!

Posted on

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan dukungan penuh terhadap program financial health atau kesejahteraan keuangan, sebuah inisiatif penting yang didorong oleh Penasihat Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Kesehatan Finansial (UNSGSA), Ratu Maxima. Dukungan ini merupakan kelanjutan dari program inklusi keuangan yang telah lama dikembangkan OJK bersama Pemerintah, dengan harapan memberikan dampak positif langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

“Kami melihat pendekatan financial health ini sangat relevan dengan kebutuhan Indonesia,” ungkap Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, dalam acara National Financial Health Event yang diselenggarakan OJK di Jakarta, Kamis (27/11/2025). Beliau menambahkan, “Kami siap berkolaborasi dengan UNSGSA dan melibatkan berbagai pihak yang selama ini aktif dalam program literasi dan inklusi keuangan, untuk bersama-sama mewujudkan program kesehatan atau kesejahteraan keuangan bagi seluruh masyarakat.”

Baca juga:
* OJK Papua Barat & Papua Barat Daya Diresmikan, Jaga Ekonomi Indonesia Timur
* Ratu Belanda Maxima Bicara Kesehatan Keuangan: Bahas Utang hingga Dana Pensiun

Acara tersebut dihadiri oleh Ratu Maxima, yang hadir dalam kapasitasnya sebagai UNSGSA, serta Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi. Kehadiran sekitar 1.000 ibu-ibu dari berbagai komunitas perempuan di Jakarta semakin memeriahkan acara ini.

Mahendra Siregar menekankan bahwa program financial health selaras dengan program prioritas nasional yang berfokus pada peningkatan pengelolaan keuangan yang bertanggung jawab, perlindungan dari guncangan ekonomi, dan perencanaan masa depan yang matang.

Ratu Maxima dalam kesempatan tersebut menjelaskan bahwa inklusi keuangan, seperti kepemilikan rekening bank, hanyalah sebuah alat, bukan tujuan akhir dari kesejahteraan. “Setelah semua orang memiliki akses, kita harus membantu mereka memanfaatkan akses tersebut untuk memperbaiki kualitas hidup. Ini termasuk membantu mengatur keuangan sehari-hari, mengelola pendapatan dan pengeluaran, menyusun anggaran, mendapatkan akses kredit yang tepat, dan merencanakan biaya pendidikan,” jelasnya.

Lebih lanjut, konsep financial health juga menekankan pentingnya ketahanan keuangan keluarga dalam menghadapi situasi tak terduga, melalui pemanfaatan produk keuangan seperti asuransi dan persiapan dana darurat.

Menurut Ratu Maxima, financial health memiliki potensi besar untuk memperkuat stabilitas sistem keuangan, mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang, dan menjadi jaring pengaman sosial bagi masyarakat Indonesia, sehingga mendorong produktivitas yang lebih tinggi. “Ini bukan hanya isu makroekonomi, tetapi juga relevan bagi bank dan fintech. Ini bukan sekadar CSR atau kegiatan sosial, melainkan kebutuhan mendasar. Dalam jangka panjang, mereka akan meraih keuntungan lebih besar jika nasabah mereka sehat secara finansial,” tegasnya.

Dalam mengembangkan financial health, Ratu Maxima menggarisbawahi tiga poin penting. Pertama, perlunya mengubah paradigma bahwa literasi keuangan tidak hanya sebatas pemahaman produk, tetapi harus berorientasi pada financial health, sehingga produk keuangan yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Kedua, pengembangan produk keuangan yang aman bagi konsumen, yang memerlukan inovasi dalam perlindungan konsumen. Ketiga, perlunya pemahaman bersama, khususnya di kalangan pelaku usaha jasa keuangan, bahwa financial health bukanlah sekadar kegiatan CSR, melainkan bagian integral dari model bisnis jangka panjang.

Dukungan Pemerintah

Kunjungan kerja Ratu Maxima juga diisi dengan pertemuan bersama sejumlah pimpinan kementerian dan lembaga, termasuk Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destri Damayanti, dan Ketua Dewan Komisioner LPS Anggito Abimanyu.

Turut hadir Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi, Dirjen Stabilitas dan Pengembangan Sektor Keuangan Kemenkeu Masyita Crystallin, dan Staf Ahli Menteri Luar Negeri Bidang Diplomasi Ekonomi Zelda Wulan Kartika.

Dalam forum tersebut, Airlangga Hartarto menekankan pentingnya kesejahteraan keuangan karena dampaknya yang signifikan terhadap stabilitas sektor keuangan dan pencapaian target pembangunan nasional.

“Ketika kesehatan keuangan menurun, keluarga cenderung mengurangi konsumsi, menggunakan tabungan, dan kembali terjerat utang dengan bunga tinggi, yang mempersulit mereka untuk bertahan. Hal ini berdampak pada stabilitas keuangan, produktivitas tenaga kerja, dan pencapaian target pembangunan nasional jangka panjang menuju 2045. Oleh karena itu, memperkuat kesehatan keuangan adalah prioritas utama,” jelas Airlangga.

Fraud & Scam Focus Group Discussion

Ratu Maxima juga berpartisipasi dalam diskusi mengenai fraud (kecurangan) dan scam (penipuan) yang dipimpin oleh Friderica Widyasari Dewi, dengan melibatkan perwakilan dari anggota Satgas Pasti dan Indonesia Anti-Scam Center (IASC).

Dalam kesempatan tersebut, Friderica Widyasari Dewi menjelaskan peran IASC yang didirikan OJK bersama anggota Satgas Pasti pada November 2024 untuk memerangi penipuan dan kecurangan yang semakin marak. Menurutnya, dalam satu tahun operasional, total kerugian yang dilaporkan ke IASC mencapai hampir Rp8 triliun.

OJK dan IASC saat ini tengah mengembangkan sistem informasi terpadu untuk menanggulangi penipuan dan kecurangan di Indonesia, memperkuat upaya pencegahan, serta meningkatkan sinergi dan kolaborasi antar lembaga.

Rangkaian kegiatan Ratu Maxima diakhiri dengan pertemuan bilateral bersama seluruh Anggota Dewan Komisioner OJK, membahas tindak lanjut pelaksanaan program kesejahteraan keuangan di Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *