Rumah Menteri Keuangan Sri Mulyani dijarah massa pada Minggu dini hari, 31 Agustus 2024. Kejadian yang berlangsung mencekam ini meninggalkan jejak kerusakan dan penjarahan yang cukup signifikan. Pagi harinya, sejumlah truk besar terlihat berdatangan untuk membersihkan sisa-sisa barang yang telah diambil paksa.
Proses pembersihan memakan waktu sekitar empat jam. Truk-truk tersebut akhirnya meninggalkan lokasi, membawa berbagai barang yang berhasil dikumpulkan. Namun, hingga saat ini belum diketahui secara pasti ke mana barang-barang hasil penjarahan tersebut dibawa.
Pantauan kumparan sekitar pukul 13.10 WIB menunjukkan isi truk-truk tersebut. Terlihat beragam barang, mulai dari kursi dan meja, alat-alat kebersihan, hingga barang-barang lain yang dikemas rapi dalam dus dan karung.
Pengamanan di sekitar lokasi tetap diperketat. Personel TNI masih berjaga di pos depan jalan. Terpantau pula pergantian pasukan, dari Korps Arhanud TNI AD digantikan oleh Korps Kavaleri TNI AD. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjaga keamanan pasca kejadian penjarahan.
Informasi yang dihimpun dari warga sekitar menyebutkan, massa mulai berdatangan secara bergelombang. Gelombang pertama datang pada Sabtu malam, 30 Agustus 2024, pukul 23.00 WIB. Situasi saat itu sangat kacau; massa merusak dan mengambil barang-barang milik Ibu Sri Mulyani. Setelah massa pertama membubarkan diri, gelombang kedua yang lebih besar datang kembali pada Minggu pagi pukul 03.00 WIB.
Di tengah peristiwa ini, Menteri Sri Mulyani dilaporkan dalam keadaan aman.
Argya Maheswara
Pesan redaksi:
Demonstrasi merupakan hak konstitusional warga negara. Namun, untuk menjaga ketertiban dan keamanan bersama, demonstrasi seyogianya dilakukan secara damai dan tertib, tanpa disertai aksi anarkis seperti penjarahan dan perusakan fasilitas publik.