caristyle.co.id, JAKARTA. Nilai tukar rupiah diperkirakan akan melanjutkan pelemahannya hari ini, terutama tertekan oleh sentimen negatif yang berasal dari iklim perpolitikan domestik.
Menurut data dari Bloomberg, pada Jumat (29/8/2025) pukul 11.21 WIB, rupiah spot tercatat berada di level Rp 16.460 per dolar Amerika Serikat (AS). Angka ini menunjukkan pelemahan sebesar 0,61% dibandingkan posisi sehari sebelumnya yang berada di Rp 16.353 per dolar AS.
Pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi, menjelaskan bahwa depresiasi rupiah ini terjadi seiring dengan memanasnya kondisi politik dan sosial di Tanah Air pasca aksi demonstrasi yang berujung ricuh kemarin. Menurut Ibrahim, situasi ini menjadi preseden buruk yang sangat memengaruhi pergerakan rupiah hari ini. “Ini yang membuat sedikit memanas pasar baik rupiah maupun indeks harga saham gabungan (IHSG),” ujarnya pada Jumat (29/8/2025).
Meskipun Ibrahim sebelumnya juga telah memperkirakan pelemahan rupiah untuk hari ini, proyeksinya kini lebih tinggi dari estimasi awal. Dengan mempertimbangkan sentimen berlanjutnya aksi demonstrasi, Ibrahim menaksir rupiah akan bergerak dalam rentang yang lebih luas, yakni Rp 16.200-16.700 per dolar AS. Prediksi ini didasari keyakinannya bahwa “kemungkinan besar mahasiswa, pelajar, dan masyarakat akan terus melakukan demonstrasi,” yang akan menjaga tekanan pada mata uang Garuda.
Sebagai informasi, situasi yang memicu kekhawatiran pasar ini bermula dari aksi demonstrasi besar-besaran yang terjadi kemarin. Ribuan buruh turun ke jalan menuntut kenaikan upah minimum 2026, penghapusan sistem outsourcing beserta beleidnya, serta reformasi pajak. Aksi tersebut berlarut hingga malam hari dan sayangnya berujung pada bentrokan. Amarah massa semakin memanas setelah kabar mengenai adanya korban jiwa dalam insiden tersebut menyebar, ibarat menyiram bensin ke dalam kobaran api.