caristyle.co.id JAKARTA. Saham-saham perbankan besar atau big banks kompak menghijau pada penutupan perdagangan sesi pertama, Senin (11/8/2025). Kenaikan ini menunjukkan sentimen positif pasar terhadap kinerja sektor perbankan. BBNI mencatatkan kenaikan tertinggi, disusul BBRI, BBCA, dan BMRI.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) memimpin kenaikan dengan pertumbuhan 3,19% atau 130 poin, mencapai harga Rp 4.200 per saham. Posisi kedua ditempati PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) yang naik 2,97% (110 poin) menjadi Rp 3.810 per saham. PT Bank Centra Asia Tbk (BBCA) juga menunjukkan kinerja positif dengan kenaikan 3,01% (250 poin), menutup perdagangan di harga Rp 8.550 per saham.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mengalami kenaikan 1,07% (50 poin) dan ditutup pada harga Rp 4.720 per saham. Sementara itu, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) juga menorehkan kinerja positif, masing-masing naik 1,11% (30 poin) menjadi Rp 2.730 dan 8,07% menjadi Rp 1.205 per saham.
Menurut Miftahul Khaer, Research Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia, penguatan saham-saham perbankan ini merupakan respons positif pelaku pasar terhadap kinerja beberapa emiten, meskipun kinerja tahun ini dinilai kurang impresif jika dibandingkan dengan periode sebelumnya. Namun, Miftah menilai valuasi saham-saham perbankan saat ini cukup terdiskon, sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi investor.
Lebih lanjut, Miftah menjelaskan bahwa saham-saham bank yang fokus pada pembiayaan ritel dan infrastruktur juga menarik minat investor, seiring dengan meningkatnya potensi penyaluran kredit akibat proyek-proyek strategis nasional. Selain itu, bank-bank niche seperti BRIS yang diuntungkan dari pertumbuhan pembiayaan syariah, serta bank-bank besar dengan diskon dan yield dividen tinggi juga menjadi sorotan.
Miftah memprediksi momentum penguatan ini berpotensi berlanjut jika didukung oleh katalis positif seperti tarif dan kebijakan suku bunga yang akomodatif. Ia merekomendasikan BMRI dengan target harga Rp 6.300 dan BRIS dengan strategi buy on weakness dan target harga Rp 2.820.