KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) secara resmi mengumumkan suspensi saham tiga emiten sekaligus, yaitu PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY), PT Lovina Beach Brewery Tbk (STRK), dan PT Hassana Boga Sejahtera Tbk (NAYZ). Kebijakan penghentian sementara perdagangan saham ini mulai berlaku efektif sejak hari ini, Senin (8/9/2025).
Langkah tegas BEI ini diambil menyusul adanya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham ketiga perusahaan tersebut dalam periode waktu tertentu. Sebagai bentuk perlindungan bagi investor dan upaya menjaga stabilitas pasar modal, BEI memandang perlu untuk menangguhkan sementara perdagangan saham MSKY, STRK, dan NAYZ guna memberikan waktu bagi pelaku pasar untuk mencermati kembali informasi terkait emiten.
Dalam pengumuman resminya, Bursa Efek Indonesia turut menyampaikan imbauan kepada seluruh pihak yang berkepentingan. Mereka diminta untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh masing-masing perseroan. Imbauan ini menegaskan pentingnya transparansi dalam pengambilan keputusan investasi.
Segera IPO, Merdeka Gold Resources (EMAS) Pasang Harga di Kisaran Rp 1.800-Rp 3.020
Analisis data dari RTI menunjukkan bahwa sebelum suspensi saham diberlakukan, ketiga emiten ini memang mencatatkan kenaikan yang mencolok. Harga saham MSKY, misalnya, ditutup pada level Rp 108 per saham, melonjak signifikan 28,57% dari penutupan perdagangan sebelumnya. Dalam kurun waktu satu bulan terakhir, saham PT MNC Sky Vision Tbk telah menguat hingga 42,11%, menunjukkan lonjakan performa yang menarik perhatian.
Tidak kalah fantastis, saham STRK juga menunjukkan pergerakan positif dengan peningkatan 11,11% ke posisi Rp 210 per saham sebelum penghentian perdagangan. Lonjakan ini kian mengesankan mengingat dalam sebulan terakhir, harga saham PT Lovina Beach Brewery Tbk telah menguat drastis mencapai 54,41%, menandakan minat pasar yang tinggi.
Terakhir, PT Hassana Boga Sejahtera Tbk dengan kode saham NAYZ turut mencatatkan kenaikan yang luar biasa. Sebelum suspensi, saham NAYZ diperdagangkan pada Rp 109 per saham, menguat 7,92% dalam sehari. Yang paling mengejutkan adalah performa bulanan saham NAYZ yang melesat tajam sebesar 127,08%, menjadikannya salah satu saham dengan pertumbuhan tercepat sebelum tindakan suspensi BEI.