Siapa Dalang Demo Ricuh Jakarta? Fakta Terbaru & Investigasi Mendalam!

Posted on

Kericuhan demonstrasi yang melanda Jakarta dan berbagai daerah disebut-sebut tak lepas dari adanya dalang di baliknya. Menyoroti situasi genting ini, Presiden Prabowo Subianto saat menyampaikan pidatonya di Istana Negara pada Minggu (31/8), secara tegas menyinggung gelombang demo ricuh tersebut. Ia bahkan menyebut kericuhan ini sudah mengarah pada upaya makar dan terorisme, sebuah ancaman serius terhadap stabilitas negara.

“Namun kita tak dapat pungkiri sudah mulai kelihatan gejala adanya tindakan di luar hukum bahkan melawan hukum, bahkan adanya mengarah terhadap makar dan terorisme,” ujar Prabowo dengan nada peringatan. Menanggapi situasi yang kian memanas, Presiden Prabowo pun memerintahkan jajaran TNI-Polri untuk bertindak tegas dan tanpa kompromi terhadap para pelaku yang terlibat dalam penjarahan serta perusakan fasilitas umum.

Polri Cari Dalang Demo Ricuh
Penegasan Presiden Prabowo segera ditindaklanjuti oleh institusi kepolisian. Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo memastikan pihaknya akan menindak tegas para pelaku demo rusuh yang terjadi di Jakarta dan sejumlah daerah lain, terhitung sejak Kamis (28/8) hingga Minggu (31/8). “Ya tentunya Polri akan bergerak sesuai dengan bukti-bukti di lapangan, kita akan menarik. Mulai dari fakta yang kita dapat, akan terus kita cari baik pelaku di lapangan, aktornya, siapa yang membiayai, semua akan kita cari,” tegas Sigit kepada awak media di RS Polri Jakarta Timur, Senin (1/9). Mantan Kabareskrim ini juga menegaskan komitmennya untuk segera menjalankan perintah Presiden Prabowo agar para massa perusuh diproses hukum.

Prabowo Sebut Sudah Ada Niat Bikin Rusuh
Dalam kesempatan lain, usai menjenguk anggota Polri yang terluka saat mengamankan aksi, Presiden Prabowo Subianto kembali mempertegas pandangannya. Ia menilai, kericuhan yang pecah beberapa hari belakangan bukanlah murni untuk menyampaikan pendapat, melainkan sudah terencana dan sengaja dirancang untuk menciptakan kekacauan. “Niatnya bukan menyampaikan pendapat, niatnya bikin rusuh, niatnya mengganggu kehidupan rakyat, niatnya menghancurkan upaya pembangunan nasional untuk menghilangkan kemiskinan,” kata Prabowo di RS Polri Kramat Jati, Jakarta, Senin (1/9).

Indikasi kuat adanya niat jahat tersebut, menurut Prabowo, terlihat jelas dari massa yang datang dengan persiapan matang. Ia mengungkap adanya massa yang dibekali peralatan lengkap untuk membakar, bahkan insiden pembakaran gedung DPRD menjadi bukti nyata dari kesengajaan tersebut. Prabowo menegaskan, pemerintah telah bekerja keras menjalankan berbagai program demi menyejahterakan rakyat. Namun, ia menyayangkan adanya pihak-pihak yang tidak senang dengan kondisi ini dan berupaya mengacaukan stabilitas. Ia pun bersumpah tidak akan mundur selangkah pun dalam membela rakyat, mengingat mandat yang diembannya sebagai presiden pilihan rakyat.

Lebih lanjut, Presiden Prabowo juga membeberkan laporan yang diterimanya mengenai adanya truk-truk yang mengirimkan petasan kepada para pendemo. “Di banyak tempat saya banyak laporan, datang truk di situ ada petasan berat besar dan ini banyak anggota kena petasan,” ungkap Prabowo, menyoroti bahaya yang dihadapi aparat. Banyak anggota Polri mengalami luka bakar serius akibat serangan petasan, bahkan ada yang mengalami luka bakar di leher, paha, hingga area vital. Selain itu, fasilitas umum juga tidak luput dari kerusakan. “Ada yang terbakar lehernya, ada yang terbakar di paha, bayangkan kalau laki-laki terbakar alat vitalnya, ini menurut saya sudah merusuh, niatnya bakar, ditemukan truk isinya alat-alat untuk membakar,” tegasnya. Prabowo memastikan bahwa pemerintah akan menindak tegas massa demo rusuh ini dan melanjutkan pencarian dalang di balik semua kekacauan tersebut.

Prabowo Siap Hadapi Mafia Sekuat Apa pun
Dalam pernyataan yang lebih lantang, Prabowo Subianto kembali menegaskan komitmennya untuk tidak ragu membela rakyat. Ia secara eksplisit menyebut demonstrasi yang berujung ricuh dalam sepekan terakhir di Jakarta hingga berbagai daerah sebagai tindakan makar. Prabowo mengklaim sudah memiliki indikasi kuat mengenai pihak-pihak yang bertanggung jawab atas gelombang demonstrasi tersebut. Tak hanya itu, ia juga menyinggung perlawanannya terhadap mafia. “Saya tidak ragu membela rakyat, saya akan hadapi mafia-mafia sekuat apa pun atas nama rakyat. Saya bertekad memberantas korupsi sekuat apa pun,” ujar Prabowo. “Demi Allah saya tidak akan mundur setapak pun. Saya yakin rakyat bersama saya,” lanjutnya, menegaskan tekad bulatnya.

Menteri Singgung Riza Chalid di Postingan Dukung Prabowo
Di tengah atmosfer politik yang memanas dan kerusuhan yang meluas, beberapa menteri secara terbuka menyatakan dukungan mereka kepada Presiden Prabowo Subianto. Dalam postingan mereka, para menteri ini menggaungkan bahwa hanya Prabowo yang berani melawan mafia, meskipun hal tersebut justru memicu berbagai serangan balik terhadap dirinya. Sejauh ini, tiga menteri telah secara spesifik menyinggung nama Riza Chalid dalam postingan dukungan tersebut: Menko Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding, dan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.

Ketiganya secara kolektif menilai bahwa hanya Presiden Prabowo yang memiliki keberanian untuk membongkar sindikat mafia, termasuk “mafia migas” dan “Reza Chalid beserta anak-anak dan kroni-kroninya.” “Tidak pernah ada pendahulu berani melawan mafia migas. Tidak pernah ada pendahulu berani membongkar mafia Reza Chalid dan anak-anak dan kroni-kroninya,” demikian salah satu poin dukungan yang mereka tulis, dikutip Senin (1/9). Para menteri juga melontarkan pertanyaan retoris, “Kenapa di saat semua itu bapak buka dan mulai bersih-bersih, semakin bapak yang diserang?” Konten serupa ini juga diunggah oleh Sespri Prabowo, Agung Surahman, menunjukkan solidaritas di lingkaran terdekat presiden.

Sekjen PSI Sebut Ada yang Mau Adu Domba Prabowo-Jokowi, dan Gibran
Di ranah politik, dinamika tak kalah menarik terjadi. Presiden Prabowo Subianto kembali memanggil seluruh ketua umum partai politik ke Istana Negara, Jakarta, pada Senin (1/9). Pertemuan kali ini turut dihadiri oleh ketua umum partai non-Parlemen seperti PSI dan Partai Buruh. Namun, Ketum PSI Kaesang Pangarep berhalangan hadir karena sakit, sehingga diwakili oleh Sekjen PSI, Raja Juli Antoni.

Raja Juli, tanpa merinci detail penyakit Kaesang, menyampaikan pesan penting dari putera Presiden Jokowi tersebut kepada publik. Ia mengungkapkan adanya sekelompok orang yang berupaya mengadu domba Prabowo dengan Jokowi dan Gibran melalui media sosial. “Mas Kaesang memberikan pesan kepada saya, tadi sudah ada rilis ya, tadi kan Mas Kaesang membuat rilis bahwa di tengah hiruk pikuk dan masalah yang kita hadapi ini ada medsos yang cukup dibanjiri oleh banyak pihak yang mencoba mengadu domba antara Pak Prabowo dengan Jokowi, termasuk Mas Gibran dan PSI,” jelas Raja Juli.

Meskipun enggan bicara lebih jauh mengenai isu ini, Raja Juli menyebut bahwa dirinya telah melakukan klarifikasi langsung dengan tim dari Prabowo. “Semalam kan saya kan dengan tim Pak Prabowo, kami berkomunikasi cukup intens ya untuk saling mengklarifikasikan tabayyun atas sebuah video yang isinya berbeda dengan narasinya. Isinya Pak Jokowi ketemu siapa, Mas Gibran ketemu siapa, tapi itu dianggap sebuah pertemuan untuk menggalang demo-demo yang terjadi pada hari ini,” ucap Raja Juli. Ia menegaskan, “Jadi Mas Kaesang sudah sampaikan bahwa itu adalah hoaks,” mengklarifikasi kabar yang beredar luas di media sosial.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *