caristyle.co.id JAKARTA. Pasar saham Amerika Serikat menunjukkan performa positif saat dibuka pada Kamis (2/10), dengan indeks S&P 500 dan Nasdaq mencatatkan rekor intraday tertinggi yang baru. Sentimen pasar yang optimis ini didorong oleh harapan yang meningkat bahwa bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed), akan segera mengambil langkah untuk memangkas suku bunga acuan. Hal ini terjadi meskipun investor tengah menghadapi pekan yang relatif sepi data ekonomi akibat penutupan sebagian operasional pemerintahan AS (shutdown).
Pada pukul 09:54 ET, indeks Dow Jones Industrial Average (DJI) naik 118,27 poin atau 0,25% menjadi 46.559,37. Sementara itu, S&P 500 (SPX) menguat 8,65 poin atau 0,13% ke level 6.719,85, dan Nasdaq Composite (IXIC) melonjak 56,62 poin atau 0,25% ke posisi 22.811,78. Perlu dicatat bahwa sebelumnya, S&P 500 sempat mencapai titik intraday tertinggi di 6.731,94, dan Nasdaq berhasil menembus angka 22.900,60.
Sektor Teknologi Jadi Lokomotif Utama Kenaikan
Sektor teknologi tampil sebagai pendorong utama performa pasar yang solid ini, dengan kenaikan mencapai 0,3%. Beberapa saham teknologi terkemuka mencatatkan pertumbuhan signifikan, di antaranya Nvidia yang naik 0,8%, Broadcom menguat 1%, dan Advanced Micro Devices (AMD) yang melesat 1,7%. Kinerja impresif saham-saham ini secara kolektif mendorong indeks semikonduktor (.SOX) ke rekor tertinggi yang baru.
Orang Super Kaya AS Kabur dari Wall Street, Lebih Pilih Uang Tunai & Aset Alternatif
Kenaikan harga saham AMD dipicu oleh laporan yang menyebutkan bahwa Intel sedang dalam tahap awal pembicaraan untuk menjadikan AMD sebagai pelanggan foundry mereka. Di sisi lain, sektor industrials di S&P 500 juga mengalami kenaikan sebesar 0,4%, dengan saham Caterpillar mencetak rekor harga baru setelah melonjak 2,4%. Berbanding terbalik, sektor consumer discretionary justru mengalami penurunan sebesar 0,2%, terutama disebabkan oleh pelemahan saham Tesla yang turun 0,5%, meskipun laporan pengiriman kuartal ketiganya berhasil melampaui ekspektasi para analis.
Data Ketenagakerjaan yang Kurang Memuaskan Mendorong Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga oleh The Fed
Para investor semakin yakin bahwa The Fed akan mengambil tindakan untuk memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan kebijakan mendatang. Keyakinan ini semakin menguat setelah serangkaian laporan ketenagakerjaan menunjukkan hasil yang kurang memuaskan.
Laporan dari Challenger, Gray & Christmas mengungkapkan bahwa perusahaan-perusahaan di AS melakukan pemangkasan karyawan dalam jumlah yang lebih sedikit pada bulan September. Namun, rencana perekrutan sepanjang tahun ini berada pada level terendah sejak tahun 2009. Sehari sebelumnya, ADP National Employment Report juga melaporkan pertumbuhan lapangan kerja yang lebih lemah dari perkiraan. Sayangnya, data mingguan jobless claims, yang merupakan indikator utama kesehatan pasar tenaga kerja, tidak dirilis akibat shutdown pemerintahan.
Menurut Art Hogan, Chief Market Strategist di B. Riley Wealth, kondisi pasar tenaga kerja yang melemah memberikan alasan yang kuat bagi The Fed untuk melonggarkan kebijakan moneter. “Semakin lama shutdown berlangsung, semakin besar kemungkinan The Fed akan melanjutkan pemangkasan suku bunga,” ujarnya.
Selain Terbang ke Amerika, Vietjet Berencana Listing di Wall Street
Pergerakan Saham Individu yang Menonjol
- Equifax dan TransUnion mengalami penurunan tajam, masing-masing sebesar 8,4% dan 11,4%, setelah FICO meluncurkan program baru yang memungkinkan pemberi pinjaman hipotek untuk mengakses skor kredit tanpa melalui biro kredit. Sebaliknya, saham FICO justru melesat 30,1% dan menjadi penopang utama indeks.
- Occidental Petroleum mengalami penurunan sebesar 4,2% setelah mengumumkan akan menjual divisi petrokimia mereka ke Berkshire Hathaway milik Warren Buffett senilai US$9,7 miliar.
Di NYSE, jumlah saham yang menguat melampaui jumlah saham yang melemah dengan rasio 1,3 banding 1. Sementara itu, di Nasdaq, rasio serupa tercatat sebesar 1,31 banding 1.
S&P 500 mencatatkan 26 saham yang mencapai level tertinggi baru dalam 52 minggu terakhir, sedangkan Nasdaq membukukan 90 saham tertinggi baru dan 38 saham terendah baru.