Hamas secara tegas menyambut baik perintah Presiden Donald Trump agar Israel segera menghentikan serangan ke Gaza, Jumat (3/10). Pernyataan ini muncul setelah Hamas sebelumnya mengindikasikan kesiapan untuk melepaskan sandera dan mengakhiri konflik yang berkecamuk.
Juru bicara Hamas, Taher al-Nunu, menyatakan kepada AFP, “Pernyataan Presiden Trump tentang penghentian segera pemboman Israel di Jalur Gaza sangat menggembirakan.” Lebih lanjut, al-Nunu menegaskan kesiapan kelompoknya, “Hamas siap untuk segera memulai negosiasi guna mencapai pertukaran tahanan, mengakhiri perang, dan memastikan penarikan tentara (Israel) dari Jalur Gaza.” Melengkapi sikap ini, Hamas juga menegaskan melalui pernyataan resminya bahwa mereka akan segera melepaskan sandera Israel yang saat ini berada di Gaza.
Di sisi lain, Presiden Trump, melalui platform Truth Social miliknya, mengungkapkan keyakinannya bahwa Hamas siap untuk memelihara perdamaian. Oleh karena itu, ia menyerukan Israel untuk menghentikan serangan ke Gaza, yang telah merenggut nyawa puluhan ribu orang. “Israel harus segera menghentikan pengeboman Gaza, agar kita dapat membebaskan para sandera dengan aman dan cepat!” tulis Trump. Ia juga menambahkan, “Kami sudah berdiskusi mengenai detail yang akan diselesaikan. Ini bukan hanya tentang Gaza, ini tentang perdamaian yang telah lama dinantikan di Timur Tengah.”
Menanggapi seruan tersebut, Pemerintah Israel menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama dengan Amerika Serikat dalam upaya mengakhiri perang di wilayah tersebut.
Kondisi di Gaza
Namun, situasi di lapangan pasca permintaan Trump menunjukkan gambaran yang berbeda. Laporan dari penduduk Gaza mengindikasikan bahwa Israel masih melancarkan serangan di berbagai kawasan. Jalan Talateeni, sebuah area utama di Gaza City yang telah menjadi target intensif serangan Israel dalam beberapa pekan terakhir, kembali menjadi sasaran.
Saksi mata bahkan menyebut bahwa Israel justru mengintensifkan serangan ke Gaza City setelah Hamas mengumumkan kesiapannya untuk menghentikan perang. Selain itu, serangan juga dilaporkan terjadi di Khan Younis pada Jumat ini, meskipun belum ada laporan mengenai korban jiwa akibat insiden tersebut.