UEFA Geger! Israel Terancam Sanksi Berat dari Sepak Bola Internasional?

Posted on

Isu penangguhan Israel dari kompetisi sepak bola internasional kian memanas, menyoroti ketegangan geopolitik yang merembet ke ranah olahraga. Badan sepak bola Eropa, UEFA, disebut tengah bergerak maju mempersiapkan pemungutan suara krusial untuk membekukan keanggotaan Israel. Langkah ini muncul menyusul gelombang kecaman global atas serangan militer Tel Aviv di Palestina yang terus berlanjut.

Dilansir dari AP News, UEFA secara serius tengah mempertimbangkan proses pemungutan suara yang berpotensi menangguhkan federasi sepak bola Israel dari seluruh kompetisi internasional. Situasi ini mengindikasikan tekanan internal dan eksternal yang signifikan terhadap organisasi sepak bola tertinggi di Eropa tersebut.

Menurut laporan dari dua sumber internal yang dekat dengan UEFA, mayoritas anggota komite eksekutif UEFA diperkirakan akan mendukung usulan sanksi penangguhan Israel. Jika keputusan ini disahkan, Israel terancam tidak akan dapat berpartisipasi dalam ajang-ajang besar, termasuk turnamen bergengsi seperti kualifikasi Piala Dunia dan kompetisi Eropa lainnya. Ini akan menjadi pukulan telak bagi dunia sepak bola Israel.

Rencana pemungutan suara ini muncul seiring dengan meningkatnya tekanan global akibat agresi Israel di Gaza yang telah menelan ribuan korban sipil. Pekan lalu, Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, secara tegas bahkan menyerukan agar Israel dilarang tampil di ajang olahraga internasional, mengambil contoh keputusan serupa terhadap Rusia setelah invasi ke Ukraina pada tahun 2022. Desakan ini menggarisbawahi upaya untuk menggunakan olahraga sebagai alat tekanan diplomatik.

Tekanan juga datang dari tujuh pakar independen PBB yang secara eksplisit meminta FIFA dan UEFA untuk menghentikan partisipasi Israel di seluruh kompetisi. Meskipun demikian, posisi FIFA, badan pengatur sepak bola dunia, masih terlihat belum jelas. Presiden FIFA, Gianni Infantino, diketahui memiliki hubungan dekat dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, faktor yang mungkin memengaruhi sikap organisasi tersebut.

Di sisi lain, Washington melalui Departemen Luar Negeri menegaskan akan menolak upaya apapun yang ingin melarang Israel tampil di Piala Dunia, menunjukkan dukungan diplomatik yang kuat. Namun, perlawanan publik terhadap Israel semakin nyata dan meluas di berbagai belahan dunia, terutama di Eropa.

Protes pro-Palestina marak bermunculan di berbagai stadion Eropa, menyuarakan solidaritas terhadap rakyat Palestina. Salah satu insiden menonjol terjadi dalam laga Liga Europa antara Maccabi Tel Aviv dan PAOK di Yunani, di mana ribuan suporter membentangkan spanduk bertuliskan “Stop Genosida”. Selain itu, Federasi sepak bola Norwegia juga menunjukkan dukungan konkret dengan berjanji menyumbangkan keuntungan tiket laga kontra Israel untuk bantuan kemanusiaan di Palestina.

Sementara itu, pejabat Israel, termasuk Menteri Olahraga Miki Zohar dan Ketua Federasi Sepak Bola Moshe Zuares, dilaporkan sedang melakukan lobi intensif agar UEFA tidak jadi menjatuhkan sanksi. Mereka berupaya keras meyakinkan para anggota komite eksekutif UEFA untuk menolak usulan penangguhan.

Jika Israel benar-benar ditangguhkan, ini tidak hanya akan menjadi pukulan telak bagi diplomasi olahraga Tel Aviv, tetapi juga akan mengirimkan pesan kuat bahwa solidaritas terhadap rakyat Palestina semakin menguat di panggung internasional, bahkan di dunia olahraga. Keputusan UEFA ini akan menjadi salah satu momen paling signifikan dalam sejarah sepak bola modern yang terhubung langsung dengan isu geopolitik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *