
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti, salah satu figur penting dalam dunia pendidikan Indonesia, baru-baru ini menjadi pembicara dalam forum bergengsi Konferensi Umum ke-43 UNESCO. Dalam kesempatan tersebut, ia dengan bangga memaparkan capaian angka partisipasi pendidikan Indonesia yang menunjukkan tren positif dan cukup tinggi.
Abdul Mu’ti secara rinci menyampaikan bahwa partisipasi pendidikan pada tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Indonesia telah mencapai level yang membanggakan. “Di Indonesia, angka partisipasi sekolah anak usia 7 sampai 12 tahun telah menyentuh 99,19 persen, sementara untuk usia 13 sampai 15 tahun mencapai 96,17 persen,” tegas Mu’ti. Pernyataan ini disampaikan saat berpidato di forum internasional tersebut menggunakan Bahasa Indonesia pada Selasa (4/11), sebuah momen yang turut menggarisbawahi pengakuan Bahasa Indonesia di kancah global.
Lebih dari sekadar memaparkan capaian saat ini, Abdul Mu’ti, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Umum (Sekum) PP Muhammadiyah, turut mengungkapkan visi dan prioritas Presiden RI Prabowo Subianto di sektor pendidikan. Visi tersebut diwujudkan melalui sebuah inisiatif strategis yang dinamai Gerakan Semesta.
Melalui Gerakan Semesta, pemerintah menargetkan pembelajaran mendalam yang berfokus pada praktik pembelajaran lebih berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan. Mu’ti menjelaskan poin pertama program tersebut, yang menjadi fondasi transformasi pendidikan. Selain itu, prioritas pendidikan juga diarahkan pada pengembangan kecerdasan buatan (AI) serta penguatan pendidikan karakter, selaras dengan upaya peningkatan kapasitas dan kualitas pengajar.
Tidak hanya berfokus pada peningkatan akademik, Abdul Mu’ti juga membeberkan komitmen pemerintah untuk mendukung tumbuh kembang anak melalui stimulus gizi. Ini diwujudkan melalui program makan bergizi gratis, sebuah inisiatif krusial untuk memastikan pemenuhan gizi anak-anak sekolah.
Upaya pemerataan pendidikan pun terus digencarkan, salah satunya melalui program Sekolah Rakyat. Di samping itu, Presiden Prabowo juga meluncurkan program digitalisasi pendidikan dan “rumah pendidikan”. Inisiatif ini merupakan wujud nyata komitmen pemerintah dalam menyediakan layanan pendidikan bermutu, terutama bagi anak-anak yang berada di daerah terpencil dan terluar.
Sebagai informasi tambahan yang relevan dengan pidato Abdul Mu’ti, Bahasa Indonesia telah resmi diresmikan sebagai salah satu bahasa konferensi umum UNESCO sejak November 2023 lalu, menandai pengakuan internasional yang penting bagi bahasa kebanggaan Indonesia.



