Visa Piala Dunia 2026: Kebijakan Trump Ancam Seattle Jadi Tuan Rumah?

Posted on

Dalam langkah signifikan menuju penyelenggaraan Piala Dunia 2026, Presiden Donald Trump secara resmi meluncurkan Priority Appointment Scheduling System (PASS). Inovasi ini dirancang khusus untuk memberikan prioritas penjadwalan wawancara visa bagi para pemegang tiket turnamen sepak bola akbar tersebut.

Pengumuman krusial ini disampaikan dalam konferensi pers di Gedung Putih, dihadiri pula oleh Presiden FIFA Gianni Infantino. PASS hadir sebagai solusi untuk mempercepat proses administrasi visa, memastikan suporter internasional dapat menikmati pertandingan Piala Dunia 2026 tanpa terbebani oleh prosedur birokrasi yang berlarut-larut. Infantino menegaskan bahwa turnamen tahun 2026 dirancang sebagai ajang terbesar dan paling inklusif sepanjang sejarah, dengan PASS menjadi wujud konkret dari visi ambisius tersebut.

Melalui akun Instagram resminya, Infantino menyatakan, “FIFA PASS merupakan tonggak penting dalam persiapan menuju Piala Dunia FIFA, yang menggarisbawahi kerja sama yang erat antara FIFA dan Satuan Tugas Gedung Putih dalam menyelenggarakan acara global yang benar-benar inovatif.” Skala turnamen ini pun tak main-main; lebih dari enam juta tiket telah disiapkan untuk pertandingan yang akan digelar di 16 kota berbeda di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.

Namun, di balik upaya fasilitasi akses melalui PASS, pengumuman tersebut juga diwarnai pernyataan tegas Trump mengenai keamanan kota tuan rumah. Pada kesempatan yang sama, ia secara gamblang memperingatkan bahwa pertandingan yang dijadwalkan di Seattle berisiko dipindahkan jika tingkat kriminalitas di kota tersebut tidak menunjukkan perbaikan signifikan.

Menurut laporan Daily Mail pada Senin (17/11), Trump menegaskan bahwa pihak penyelenggara tidak akan ragu untuk memindahkan pertandingan dari kota yang dinilai berbahaya. “Jika ada kota yang kami pikir akan sedikit berbahaya untuk Piala Dunia karena mereka bermain di begitu banyak kota, kami tidak akan mengizinkannya,” ucap Trump, seperti dikutip dari Daily Mail. Ancaman ini muncul tak lama setelah terpilihnya Kate Wilson, seorang demokrat sosialis, sebagai wali kota baru Seattle. Sebelumnya, Trump memang dikenal sering menuding kota-kota seperti Seattle dan San Francisco sebagai wilayah yang dikuasai kelompok kiri radikal, dan berjanji akan menjadikan keamanan sebagai prioritas utama dalam penyelenggaraan turnamen.

Ironisnya, insiden terkait akses visa bagi suporter internasional bukanlah hal baru. Sebelumnya, dua suporter Portugal pernah ditolak masuk Amerika Serikat saat berniat menyaksikan laga Club World Cup. Kedua penggemar Benfica tersebut tidak berhasil mendapatkan izin perjalanan, meskipun telah melengkapi formulir ESTA dengan benar. Penolakan ini terjadi di tengah kebijakan imigrasi Trump yang dikenal kembali diperketat saat itu.

Oleh karena itu, peluncuran PASS dapat diartikan sebagai sinyal kuat dari Amerika Serikat untuk mempermudah akses para suporter internasional dalam menyaksikan Piala Dunia 2026, sekaligus mencegah terulangnya insiden penolakan yang tidak perlu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *