caristyle.co.id NEW YORK. Wall Street mengawali perdagangan Selasa (9/9/2025) dengan sentimen positif, ditandai penguatan indeks utama. Namun, kehati-hatian masih mewarnai pasar menjelang rilis data revisi ketenagakerjaan AS yang krusial.
Pada pembukaan perdagangan, indeks Dow Jones Industrial Average mencatatkan kenaikan 32,7 poin atau 0,07%, mencapai level 45.547,62. Indeks S&P 500 juga menguat 8,2 poin (0,13%), berada di angka 6.503,33. Sementara itu, Nasdaq Composite menorehkan kenaikan paling signifikan, naik 59,5 poin (0,27%) hingga mencapai 21.858,16.
Kenaikan ini terjadi di tengah antisipasi rilis data penggajian non-pertanian oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS pada pukul 10.00 ET. Para ekonom memprediksi penurunan tingkat ketenagakerjaan AS hingga satu juta pekerjaan selama periode 12 bulan hingga Maret. Data ini akan menjadi penentu arah kebijakan moneter selanjutnya.
Indikator pasar tenaga kerja terkini, khususnya data penggajian non-pertanian Juli dan Agustus yang menunjukkan pelemahan, telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor dan pejabat Federal Reserve. Situasi ini telah mendorong spekulasi pasar terhadap penurunan suku bunga.
Para pelaku pasar kini memproyeksikan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada minggu depan. Namun, kemungkinan penurunan lebih besar, yakni 50 basis poin, juga muncul dengan peluang sekitar 8%, menurut alat FedWatch CME. Chris Kampitsis, Managing Partner di Barnum Financial Group, mengatakan, “Mengingat data pasar tenaga kerja yang melemah baru-baru ini, bahkan jika kita melihat data inflasi yang tinggi minggu ini, The Fed akan memangkas suku bunga minggu depan. Namun, pemangkasan suku bunga itu hanya akan dilakukan sekali saja, terutama jika data inflasi tetap tinggi dalam waktu dekat.”
Di tengah sentimen pasar yang cenderung optimistis, saham Nebius mencuri perhatian dengan lonjakan sekitar 54% dalam perdagangan pre-market. Kenaikan ini dipicu oleh penandatanganan kesepakatan senilai US$ 17,4 miliar dengan Microsoft. Saham CoreWeave, kompetitor Nebius, juga ikut terdongkrak, naik 6,6%.
Laporan inflasi yang akan dirilis minggu ini juga akan menjadi fokus perhatian investor. Laporan ini penting untuk mengukur dampak kebijakan tarif Presiden Donald Trump terhadap perekonomian AS dan kemungkinan besarnya penurunan suku bunga yang lebih besar.
Sebagai informasi tambahan, ketiga indeks utama Wall Street menutup sesi perdagangan Senin dengan kinerja positif. Nasdaq, yang didominasi saham teknologi, bahkan mencetak rekor penutupan tertinggi baru, didorong oleh reli saham Broadcom. Meskipun September secara historis dianggap sebagai bulan yang kurang menguntungkan bagi ekuitas AS—mengalami penurunan rata-rata 1,5% sejak tahun 2000 menurut data LSEG—Wall Street mengawali bulan ini dengan cukup positif.