NEW YORK. Pasar modal Amerika Serikat, Wall Street, memulai perdagangan Jumat (3/10/2025) dengan sentimen positif, didorong oleh optimisme investor akan potensi penurunan suku bunga oleh Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve. Penguatan indeks-indeks utama ini menandakan kepercayaan pasar di tengah dinamika ekonomi yang kompleks.
Menurut laporan Reuters, pada bel pembukaan perdagangan, indeks Dow Jones Industrial Average terpantau naik 64,2 poin atau 0,14%, mencapai level 46.583,95. Indeks S&P 500 juga menguat 6,8 poin atau 0,10% ke level 6.722,14, sementara indeks teknologi Nasdaq Composite melonjak 42,1 poin atau 0,18% menjadi 22.886,15. Angka-angka ini menunjukkan awal yang menjanjikan bagi pasar pada hari tersebut.
Situasi penutupan pemerintah federal yang berlangsung sejak Rabu telah menciptakan hambatan signifikan terhadap ketersediaan data ekonomi vital. Data-data ini sangat krusial bagi The Federal Reserve dalam mengevaluasi kondisi perekonomian dan menentukan langkah kebijakan terkait biaya pinjaman atau suku bunga. Ketidakpastian ini mengharuskan investor mencari indikator lain untuk menilai arah pasar.
Salah satu dampak paling terasa adalah penundaan rilis laporan nonfarm payrolls yang sangat dinantikan, yang sedianya dijadwalkan pada hari Jumat. Akibatnya, fokus investor beralih pada serangkaian indikator ekonomi lainnya yang telah tersedia. Indikator-indikator tersebut, yang secara umum menunjukkan tanda-tanda pelemahan di pasar tenaga kerja, justru memperkuat spekulasi mengenai kemungkinan penurunan suku bunga oleh The Fed dalam waktu dekat.
Kombinasi optimisme terkait prospek penurunan suku bunga ini, ditambah dengan performa kuat di sektor teknologi, terbukti cukup untuk menopang sentimen investor. Mereka terlihat mampu mengatasi gejolak dan kebuntuan politik di Washington yang terjadi akibat penutupan pemerintah federal. Pasar menunjukkan resiliensi yang menarik di tengah ketidakpastian.
Sebelumnya, ketiga indeks utama Wall Street telah mencatat rekor penutupan tertinggi pada Kamis (2/10), menunjukkan momentum positif yang berkelanjutan. Dengan level saat ini, pasar berada di jalur yang tepat untuk membukukan kenaikan mingguan, sebuah pencapaian yang akan menegaskan kekuatan pasar di tengah berbagai tantangan.
“Fokus pasar saat ini terbagi pada beberapa hal, mengesampingkan isu penutupan pemerintah. Salah satunya adalah optimisme terhadap kecerdasan buatan (AI) yang telah kita saksikan beberapa hari terakhir, dan juga data yang dirilis minggu ini cukup mendukung kemungkinan The Fed akan memangkas suku bunga,” jelas Veronica Willis, ahli strategi investasi global di Wells Fargo Investment Institute di New York, menyoroti prioritas pasar.
Kini, perhatian investor akan tertuju pada rilis data PMI non-manufaktur bulan September dari Institute for Supply Management (ISM) yang dijadwalkan hari ini. Selain itu, pembacaan akhir PMI jasa dan komposit S&P Global untuk bulan September juga akan segera dirilis. Data-data ini sangat penting karena berpotensi memengaruhi ekspektasi jangka pendek terhadap keputusan kebijakan The Fed. Oleh karena itu, ekuitas akan sangat rentan terhadap fluktuasi yang dipicu oleh setiap berita atau data terbaru.
Di sisi lain, para pejabat The Federal Reserve juga terus memberikan pernyataan yang dicermati pasar. Presiden The Fed New York, John Williams, menekankan pentingnya bank sentral untuk menyadari bahwa perubahan tak terduga selalu ada dan harus merumuskan strategi yang adaptif. Sementara itu, Presiden The Fed Dallas, Lorie Logan, dijadwalkan akan berbicara di sebuah konferensi, dan Wakil Ketua The Fed, Philip Jefferson, akan membahas prospek ekonomi AS serta kerangka kebijakan di Philadelphia, memberikan pandangan lebih lanjut tentang arah kebijakan moneter.
Dalam berita perusahaan, saham Tesla mencatat kenaikan sekitar 1,4% pada perdagangan pre-market, rebound setelah sempat turun lebih dari 5% pada hari Kamis. Di sektor lain, saham USA Rare Earth melonjak signifikan sebesar 13,4% setelah CEO Barbara Humpton mengungkapkan kepada CNBC bahwa perusahaan tengah menjalin komunikasi erat dengan Gedung Putih, sebuah kabar yang memicu respons positif di pasar.